Selasa 29 Oct 2019 09:33 WIB

Alasan Joko Anwar tak Bawa Perempuan Tanah Jahanam ke Tokyo

Joko memboyong film horor 'Mother's Love' ke Tokyo Film Festival.

Sutradara Joko Anwar
Foto: Farah Noersativa/Republika
Sutradara Joko Anwar

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Dalam festival film tahunan di Tokyo yang menginjak edisi ke-32 itu, Joko Anwar memboyong film berkisah tentang wewe gombel berjudul Folklore - A Mother's Love. Film ini dibintangi Marissa Anita dan Muzakki Ramdhan.

Joko mengemukakan alasannya mengapa bukan film horor Perempuan Tanah Jahanam yang masuk ke dalam program tersebut. Sutradara 43 tahun itu menuturkan sedang ada proses negosiasi soal distribusi film teranyarnya di beberapa negara. Biasanya, negara yang bersangkutan lebih menginginkan filmnya tayang lebih dulu di sana.

Baca Juga

"Biasanya negara yang akan memutar suatu film, mereka meminta supaya ditahan dulu (tayang) festivalnya supaya mereka yang pertama kali memutar," ujar Joko di karpet merah pembukaan Festival Film Internasional Tokyo 2019 di Roppongi Hills, Tokyo, Jepang, Senin (28/10) petang waktu setempat.

Di mata Joko, Festival Film Tokyo lebih menyoroti film-film yang inovatif serta lebih diterima penonton dari kalangan lebih luas. Sementara, Festival Film Busan di Korea Selatan, ujar dia, lebih banyak menonjolkan film-film arthouse.

"Berbeda, walaupun ada irisannya untuk film-film yang sama. Tapi, kedua festival, Busan dan Tokyo, saling melengkapi," kata Joko. "Karena keduanya berada dalam tatanan festival film yang diakui dunia sebagai festival yang memiliki gengsi. Mereka juga selektif memilih film."

Mother's Love adalah bagian dari antologi film horor Asia yang tayang di televisi kabel HBO pada 2018. Wewe gombel, tema pilihan Joko Anwar, digambarkan sebagai hantu yang semasa hidup tak punya keturunan. Setelah menjadi roh gentayangan, wewe gombel kemudian menculik anak-anak yang tidak dicintai orangtuanya.

"Tahun ini masuk ke Tokyo International Film Festival karena di Jepang nggak ada HBO. Jadi, baru di-distribusikan tahun ini walau filmnya mulai dirilis tahun lalu di HBO," kata Jokoyang menambahkan produksi film horor tersebut merupakan kerjasama antara Indonesia dan Singapura.

Sebelum ke Festival Film Tokyo, film lain Joko berjudul "Gundala" yang diangkat dari komik Indonesia karya Hasmi masuk ke Festival Film Internasional Toronto (TIFF) dan diputar di program Midnight Madness.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement