REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat malam hari, Anda tentu ingin mendapatkan tidur yang nyenyak dan berkualitas. Tujuannya agar keesokan harinya Anda bangun dengan kondisi kembali segar. Namun terkadang sulit untuk mendapatkan tidur yang nyenyak.
Karena itulah Dreem, perusahaan teknologi yang bertujuan membantu orang tidur lebih baik, melacak aktivitas otak, detak jantung, pernapasan, dan pergerakan pelanggannya dengan ikat kepala yang disebut Dreem 2.
Perusahaan telah mengumpulkan lebih dari 1 juta malam tidur yang direkam pada ribuan orang. Inilah yang ditemukan seperti dilansir dari laman CNBC, Selasa (1/10).
Dalam analisisnya, Dreem menemukan bahwa orang yang tidur sendirian dapat tidur rata-rata lima menit lebih cepat. Orang yang tidur sendiri juga memiliki 20 persen lebih banyak tidur nyenyak, tipe yang Anda butuhkan untuk merasa segar sepanjang hari, dibandingkan orang yang tidur dengan orang lain.
Asisten profesor klinis di Brown University dan director of adult behavioral sleep medicine di Rhode Island Hospital, Jared Minkel, menjelaskan pasangan dapat memiliki preferensi berbeda tentang bagaimana mereka suka tidur, termasuk jenis seprai, suhu kamar dan waktu mereka pergi tidur.
Menurutnya itu tidak menjadi lebih baik dengan waktu.Orang-orang tidak begitu pandai tidur bersama dan semakin tua usia Anda, semakin buruk. Seiring bertambahnya usia dan mereka mengalami masalah pernapasan dan gangguan gerakan, mereka akan saling membangunkan.
Tidur semalaman tidak akan membantu Anda tertidur lebih cepat di malam berikutnya. Bahkan jika Anda lelah tidur larut malam sebelumnya, Anda kemungkinan besar tidak akan tertidur lebih cepat di malam berikutnya. Data Dreem menunjukkan bahwa malam setelah orang terjaga lebih lambat dari biasanya, mereka masih membutuhkan waktu yang hampir sama untuk tidur. Perusahaan menemukan bahwa begadang secara kronis, pada akhirnya dapat menyebabkan Anda tertidur lebih cepat.
"Sangat penting untuk mencoba tidur dan bangun di waktu yang sama setiap malam," ujar Cathy Goldstein, seorang profesor neurologi di University of Michigan Sleep Disorders Center.
Orang cenderung tidur dan bangun jauh di akhir pekan, kata Goldstein, yang membuat sulit untuk menyesuaikan diri. "Sepertinya kamu terbang dari LA kembali ke NY."
Anda juga tidak bisa hanya membuat jam tidur Anda di akhir pekan. "Jika Anda tahu Anda perlu delapan jam tidur untuk merasa cukup istirahat dan Anda hanya mendapatkan enam selama hari kerja, Anda tidak akan bisa mengatasinya pada akhir pekan," kata Goldstein.