REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO — Maskara, salah satu produk kosmetik yang berfungsi untuk memperindah bagian bulu mata ternyata telah digunakan oleh manusia selama berabad-abad. Bahkan, diketahui kosmetik ini diciptakan oleh orang-orang Mesir sejak lebih dari 4.000 tahun lalu.
Di era modern, begitu banyak pilihan maskara yang digunakan. Banyak perempuan yang merasa tidak lengkap jika tidak menggunakan produk kosmetik ini karena fungsinya yang dengan instan dapat mempertebal, menghitamkan, serta memanjangkan bulu mata.
Namun, bagi Anda yang sering menggunakan maskara, ada baiknya harus memperhatikan sejumlah hal agar produk ini tidak membahayakan kesehatan mata. Dilansir Fox News, dokter mengatakan penggunaan maskara sebaiknya tidak dilakukan setiap hari.
Terdapat bahaya karena rata-rata maskara yang digunakan setiap hari telah melewati masa kedaluwarsa. Tak jarang, orang-orang memang menyimpan produk ini lebih lama dari yang seharusnya.
Secara khusus, penelitian yang dilakukan oleh College of Optometrists mengungkapkan lebih dari setengah pengguna kosmetik tidak memeriksa instruksi untuk melihat berapa lama mereka dapat memakai maskara. Hampir seperlima di antara mereka yang mengaku tidak mengetahui bahwa terdapat informasi kedaluwarsa produk ini.
Alexis Granite, konsultan dermatologis untuk Kiehl's mengungkapkan bahwa penggunaan maskara secara terus menerus dapat menyebabkan peradangan dan infeksi di area mata. Bahkan, hal ini juga memicu hilangnya atau rontoknya bulu mata Anda.
“Menghapus kosmetik sebelum tidur sangatlah penting. Setiap produk yang tak dibersihkan berpotensi tidak hanya menyumbat pori-pori, tetapi juga iritasi, peradangan, dan infeksi,” ujar Granite.
Granite mengatakan peradangan di sekitar kelopak mata adalah yang dapat menyebabkan kerontokan bulu mata. Selain itu, Ceri Smith-Jaynes, seorang ahli optometrist dan juru bicara untuk Asosiasi Ahli Optometrist mengungkapkan bahwa penggunaan maskara setiap hari dapat menyebabkan infeksi serius dan merusak tear film atau film air mata.
“Secara umum, setiap kosmetik yang digunakan di sekitar area mata dapat bermigrasi ke mata dalam hitungan menit," ujar Smith-Jaynes.
Smith-Jaynes menjelaskan beberapa maskara sangat berserat dan akan mengiritasi mata beberapa pasien. Selain itu, ada beberapa produk yang juga dapat mengganggu lapisan air mata, yang seharusnya menutupi permukaan mata sebagai lapisan air mata yang halus.
“Jika ‘film air mata’ ini terganggu, air mata jadi menguap lebih cepat dan mata menjadi kering, serta sekali lagi menyebabkan iritasi,” kata Smith-Jaynes menambahkan.
Smith-Jaynes mengatakan maskara memiliki pengawet, namun hal itu tidak berarti membuat botol produk aman dari kontaminasi bakteri. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa 30 persen botol maskara yang diujicoba memiliki kontaminasi bakteri, hanya tiga bulan setelah penggunaan.
“Menambahkan air atau air liur untuk mengencerkan maskara atau berbagi maskara dengan orang lain dapat meningkatkan potensi kontaminasi. Ketika bakteri ini mencapai jumlah besar, infeksi lebih mungkin terjadi,” jelas Smith-Jaynes.
Menurut Smith-Jaynes, setiap orang harus memperhatikan tulisan pada botol maskara yang biasanya menunjukkan batas waktu penggunaan seperti 3M (tiga bulan) atau 6M (enam bulan). Selain itu, jangan pernah tergoda untuk meminjamkan maskara kepada orang lain, hanya karena kita melihat kondisi mata mereka baik-baik saja.
“Tungau Demodex hidup di folikel bulu mata banyak orang dan dapat ditransfer dengan berbagi maskara. Ini menyebabkan peradangan bertahap dan iritasi margin kelopak mata (blepharitis) dan sulit untuk dihilangkan,” kata Smith-Jaynes.
Selain itu, infeksi lebih serius pada kornea dapat terjadi akibat penggunaan maskara, meskipun jarang. Biasanya, hal itu terjadi karena secara tidak secara bagian tongkat maskara langsung mengenai mata.
Karenanya, penggunaan maskara sebaiknya dilakukan di suatu tempat yang stabil. Jangan tergoda untuk menggunakan maskara di kereta atau bus yang sedang berjalan, serta mobil.
Selain itu, penggunaan pembersih maskara dengan bahan dasar minyak juga dapat menganggu lapisan air mata. Meski demikian, maskara harus tetap dibersihkan dengan benar karena jika tidak, potensi infeksi dan peradanan mata bisa terjadi kapan saja.
Dalam sebuah kasus, seorang perempuan bernama Theresa Lynch dilaporkan mengalami infeksi kelopak mata karena ia tidak membersihkan maskara dengan benar. Bahkan, muncul benjolan hitam yang padat, hingga menyebabkan penglihatannya terganggu.