Rabu 11 Sep 2019 17:07 WIB

Lama Absen di Film Horor, Winky Wiryawan Main di Lorong

Winky Wiryawan beradu akting dengan Prisia Nasution di film Lorong.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Reiny Dwinanda
Winky Wiryawan.
Foto: dok Republika
Winky Wiryawan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Film Multivision Plus (MVP) Pictures, Lorong, akan segera tayang pada 12 September 2019. Film ini juga menjadi penanda kembalinya Winky Wiryawan bermain genre horor.

Film horor pertamanya adalah Jelangkung yang dirilis pada 2001. Winky membintangi film itu bersama Melanie Ariyanto dan berada di bawah arahan sutradara Rizal Mantovani dan Jose Purnomo.

Selanjutnya, Winky bermain dalam film Titik Hitam, Singa Karawang-Bekasi, Mengejar Matahari, Berbagi Suami, 6:30, Americana, Surat Untuk Ayah. Dia juga terlibat dalam remake Badai Pasti Berlalu.

Kini, setelah 18 tahun tidak bermain genre horor, Winky harus kembali menyesuaikan diri. Yang ia lakukan pertama kali adalah membaca naskah film. Ia mengaku kerap berdiskusi dengan co produser film Lorong, Amrit Punjabi dan sutradara Hestu Saputra untuk mendalami karakter Reza.

Pria yang juga berprofesi sebagai disc jockey (DJ) ini tidak hanya membaca naskah karakternya saja. Dia mencermati naskah karakter-karakter yang ada di film secara keseluruhan.

“Karena kalau cuma baca part gue doang, seperti gue pasti enggak akan ngerti mau kemana dan gue pasti ada missed di karakter itu,” ujar Winky dalam acara konferensi pers gala premier film Lorong di XXI Epicentrum, Kuningan Jakarta, Senin (9/9) malam WIB.

Selain itu, ia melakukan olah vokal dan olah tubuh dengan teman teaternya. Selanjutanya, Winky belajar melebur dalam karakter.

Winky juga diberikan beberapa referensi film oleh Amrit dan Hestu agar menghayati karakter Reza. Dia diberikan kebebasan untuk mengembangkan karakter Reza.

“Yang gue suka, mereka selalu bilang itu refensi, make your own plot twist versi Reza,” katanya.

Selain Winky Wiryawan, film Lorong juga dibintangi oleh Prisilia Nasution sebagai Mayang, Nova Eliza sebagai dokter Vera, Teuku Rifnu Wikana sebagai Darmo, dan Ade Firman Haklim sebagai AKP Sarjono. Ada pula Gesata Stella sebagai suster Citra, Josephine Firmstonbe sebagai Sukma, dan David Santoso sebagai dokter Sandy.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement