Sebagai penggiat seni, dia menilai sejarah adalah hal penting. Pada dunia aksesori pernikahan misalnya, berbagai daerah memiliki kekhasan yang perlu masyarakat luas tahu.
Rinaldy menyarankan sebuah museum fashion mungkin bisa dibangun melalui bantuan pemerintah. Nantinya, masyarakat bisa melihat segala perwujudkan karya aksesori seniman tanah air di museum itu.
"Saya suka fashion, sejarah. Saya ingin kayak museum fashion Indonesia. Sejarah berjalan terus. Melihat perwujudan hasil karya para seniman," kata Rinaldy.
Selain museum, buku-buku yang memuat berbagai aksesori dari daerah juga sebaiknya tersedia. "Setiap daerah punya ciri khas dengan teknik hand made sendiri. Sejarah sangat penting. Kenapa ukiran begini, padu padan seperti apa," tutur dia.
Ketika ditanya mengapa bukan dia saja yang membuat buku yang dimaksud, dia menyarankan sebaiknya dilakukan mereka yang ahli. Kalaupun nantinya dia mengeluarkan buku, maka itu tentang diri dan karyanya.
Dalam waktu dekat hingga lima tahun mendatang, Rinaldy sementara fokus pada renovasi galerinya. Pada 19 September mendatang dia terlibat dalam pertunjukan bertema bunga di Bali.
"Kolaborasi dengan penata bunga lokal. Ciptakan karya yang indah. Tetap edgy dan cantik tetapi nggak seperti karnaval," ujar dia.
Ada sekitar 25-26 aksesori yang dia ciptakan dan semuanya menceritakan soal Indonesia khususnya bunga-bunga khas di tanah air.