REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dinas Kebudayaan Provinsi Riau melibatkan budaya dari 12 kabupaten dan kota dalam Festival Budaya Melayu dan Kuliner 2019 di Taman Budaya Provinsi Riau pada 22-24 Agustus 2019.
"Festival yang bertema Riau Menuju Warisan Dunia ini digelar sebagai bagian dari kegiatan menyemarakkan HUT ke-62 Provinsi Riau, sekaligus mempopulerkan budaya, tradisi, dan kuliner daerah ini," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau Yoserizal Zen di Pekanbaru, Kamis (22/8).
Menurut dia, berbagai kesenian dan pameran kuliner masyarakat Riau akan ditampilkan dalam festival tersebut, juga permainan rakyat asal 12 Kabupaten dan kota, seperti permainan kaki anggau, tarompa panjang dan gasing.
Ia menyebutkan, Dinas Kebudayaan Riau juga akan menampilkan kesenian tradisi dari 12 kabupaten dan kota yang beragam keunikan, dan unggulan daerah masing-masing. Festival tersebut, katanya, lebih mengarah pada pembinaan yang melibatkan 7 masyarakat adat di Provinsi Riau ini, seperti Suku Sakai (Siak Sri Indrapura), Suku Bonai (Kabupaten Inhu), Suku Petalangan (Kabupaten Pelalawan), dan Suku Talang Mamak (Inhu).
Selain itu juga melibatkan Suku Akik (Kabupaten Meranti), Suku Asli (Bengkalis) dan suku Laut (Inhil) yang menampilkan keseniannya. "Seluruh persiapan dibutuhkan sedangkan dimatangkan oleh panitia agar festival bisa berjalan sukses dan lancar," katanya.
Kemudian, kata Yoserizal lagi, bagi peserta yang menampilkan karyanya yang terbaiknya, maka mereka akan mengikuti Pekan Kebudayaan Nasional pada 7-13 Oktober di Jakarta. Oleh karena itu semua lapisan masyarakat Riau perlu menyaksikan pergelaran seni dan pameran kuliner di Taman Budaya Provinsi Riau ini.