REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Secangkir teh selalu bisa membawa kehangatan di hati penikmatnya. Menyeruput teh pun menjadi kebiasaan yang berbeda-beda di tiap negara.
Di India, teh kerap disebut dengan chai. Minuman chai adalah teh hitam yang dicampur rempah-rempah dan bisa ditambahkan susu. Rempah-rempahnya beragam, misalnya kapulaga, serai, saffron, basil, jahe, kayu manis, hingga mint serta jahe.
Di Jakarta merasakan chai yang autentik dengan teh hitam berkualitas tidak mudah. Beberapa tempat pasalnya menjual chai yang racikan rempahnya dibuat dari sirup.
Sejak beberapa waktu lalu JW Marriott Jakarta bekerja sama dengan Chaiholics dan membuka gerainya di Jakarta. Tepatnya di area teras lobi JW Marriott Jakarta.
Chaiholics yang sudah lebih dulu buka di Singapura menawarkan beragam minuman chai, kreasi kuliner dengan chai, serta tentunya aneka teh yang berkualitas. CEO Chaiholics, Jerry Singh, mengatakan Chaiholics mendapatkan tehnya dari kebun yang ditanam secara bebas pestisida di Himalaya. Setiap teh dipetik sesuai jenisnya dan diolah secara manual untuk mendapatkan rasa teh yang optimal.
Gerai Chaiholics di JW Marriott Hotel Jakarta.
"Ada enam pilihan chai," kata Jerry. Yaitu Classic Masala, Aromatic Cardamon, Refreshing Lemograss, Zesty Ginger, Chocolate-T, dan Summer Rose.
Minuman chai di Chaiholics juga tidak dibuat dengan cara biasa. Jerry mengatakan seluruh minuman chai diracik dengan mesin khusus. Ya, betul mesin khusus teh tak ubahnya mesin kopi.
Menurut Jerry, Chaipresso atau mesin pembuat chai hanya ada segelintir di dunia dan dibuat khusus untuk Chaiholics. Mesinnya dikerjakan dengan tangan oleh tenaga ahli di Italia.
Prosesnya sama persis dengan mesin espresso kopi. Cukup masukkan kopi ke fliter lalu tekanannya akan mengeluarkan cairan teh. Setelah itu barista tinggal menambahkan susu atau bahan-bahan lain untuk segelas chai.
Mesin Chaipresso di Chaiholics JW Marriott Jakarta.
Bila Anda sedang ingin secangkir teh yang bukan chai, Chaiholics juga memiliki beragam teh yang bisa dipilih. Teh White Peony, Bulgarian Rose, Oolong, Darjeeling, Green Tea atau Queen's Tea bisa dicoba.
Managing Director Himalayan Brew, Rajiv Sud, atau sosok yang bertanggung jawab atas racikan teh Chaiholics mengatakan tiap teh keluaran Chaiholics dipetik dan diproses secara berbeda. White Peony, contohnya, hanya bisa dipetik pagi karena rasanya akan berbeda bila dipetik siang.
"Karakter White Peony itu sangat lembut, rasanya juga halus di lidah. Semua karakter itu baru akan keluar jika dipetik pagi hari," terang Rajiv.
Satu lagi teh yang harus dicoba di Chaiholics. Yakni Bulgarian Rose.
Rajiv meraciknya dari mawar yang tumbuh di Himalaya dan daun teh hijau. Rasanya lembut di lidah dengan semburat aroma mawar. Menurut Rajiv, teh ini disukai oleh Dalai Lama.
Beragam pilihan teh di Chaiholics JW Marriott Jakarta.
Chaiholics tidak hanya menyajikan aneka teh. Es krim ala soft serve dan yogurt yang diinfus teh turut tersaji pula. Jika butuh penganan pengganjal perut, tersedia pastry atau kue pendamping.
Jerry mengatakan, meski baru buka beberapa pekan Chaiholics di JW Marriott ke depan mereka akan membuka lebih banyak gerai di Jakarta. "Orang Jakarta suka makanan pedas ya, chai dengan rasa Spicy Masala digemari di sini," katanya.
Chaiholics buka setiap hari dengan harga mulai dari Rp 55 ribu di menunya. Selain di Jakarta, Chaholics juga memiliki gerai di Singapura dan Cardiff, Inggris.