Rabu 07 Aug 2019 10:30 WIB

Sakit Kepala Menyerang, Bisa Jadi Itu Tanda Dehidrasi

Ada berbagai gejala dehidrasi, salah satunya sakit kepala.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Reiny Dwinanda
Sakit kepala migrain
Foto: corbis.com
Sakit kepala migrain

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Indonesian Hydration Working Group dr Dewi Friska MKK mengatakan, orang sering mengabaikan kekurangan cairan pada tubuhnya. Padahal, dehidrasi tak boleh diabaikan karena tubuh manusia mayoritas terdiri dari cairan.

"Dehidrasi ini bisa berdampak jangka panjang hingga meninggal dunia, bisa pula sebabkan batu ginjal," ujar dr Friska.

Baca Juga

Dengan bayang-bayang menyeramkan itu, dr Friska menyarankan untuk tidak membuat tubuh kurang cairan, terlebih lagi dalam waktu lama. Untuk itu, penting mengetahui tanda-tanda ketika tubuh sudah membutuhkan asupan cairan.

"Sering kali kita itu sakit kepala, jangan buru-buru minum obat, bisa jadi itu karena kekurangan cairan," ujar dr Friska.

Ketika kepala terasa sakit, dr Friska menjelaskan, sering kali itu merupakan tanda tubuh kekurangan cairan. Sebaiknya, coba minum terlebih dahulu untuk memastikan apakah itu benar-benar sakit kepala atau hanya sekadar reaksi tubuh ketika membutuhkan asupan air.

Mulut dan lidah juga dapat memberi petunjuk kurangnya cairan tubuh. Ketika dua bagian itu merasa kering maka sudah saatnya untuk mengambil segelas air.

"Gagal fokus dan merasa lelah meski sudah beristirahat pun bisa menjadi tanda-tanda dari dehidrasi," kata staf di Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Tanda dehidrasi yang paling umum dan sudah diketahui banyak orang ialah dengan melihat warna air seni. Ketika warnanya semakin pekat maka dehidrasi pun semakin parah, sedangkan ketika warna air seni semakin bening maka kecukupan air pun telah tercukupi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement