REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Strok terjadi ketika pembuluh darah di otak tersumbat atau pecah. Orang yang terkena strok mengalami masalah pada keseimbangan dan koordinasi tubuh.
Pendiri & Direktur Klinik Wijaya, dr Sukono Djojoatmodjo, Sp.S menjelaskan kelemahan anggota tubuh akibat strok dapat ditanggulangi dengan terapi rehabilitasi. Semakin cepat strok saat awal serangan ditangani, maka akan mempermudah pemulihan pascastrok.
Program rehabilitasi juga harus dimulai sesegera mungkin untuk mencapai hasil yang maksimal. Dengan inovasi teknologi, rehabilitasi medik pascastrok dapat menggunakan teknologi robotik.
Dr Sukono mengungkapkan melibatkan teknologi robotik dalam program rehabilitasi memiliki keuntungan tersendiri. Pasien bisa dilatih berjalan lebih dini meskipun kemampuan otot tungkainya belum cukup kuat.
Dengan alat robotik, beban berat badan pasien bisa disanggah sehingga memudahkan pasien untuk latihan berjalan. Kondisi ini akan mempermudah pekerjaan terapis.
Alat robotik juga mempermudah latihan pasien dilakukan secara berulang dan konsisten sehingga terjadi pembelajaran latihan jalan menjadi lebih maju dan kuat. Untuk keamanan, alat robotik bisa menjaga pasien dari risiko jatuh.
Latihan secara berulang dan konsisten akan meningkatkan perbaikan fungsi otak melalui mekanisme neuroplastisitas. Neuroplastisitas, kata dr Sukono, adalah kemampuan otak melakukan reorganisasi dalam bentuk interkoneksi baru pada sel saraf.
“Dengan neuroplastisitas inilah sel saraf di otak beradaptasi dan menyesuaikan fungsinya sebagai respon terhadap situasi baru atau perubahan yang terjadi,” ujar dr Sukono dalam acara media gathering dan facility visit di Klinik Wijaya, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Selain itu, membantu pekerjaan terapis untuk tidak menopang berat badan pasien secara manual dan mencegah keletuhan fisik terapis. Terapis bisa mengamati pasien dengan berbagai hal secara sinkron, tidak hanya terfokus pada satu hal saja.
Kemajuan latihan pasien dapat tercatat dengan terukur sehingga mudah untuk dilakukan evaluasi. Kemudian, meningkatkan motivasi pasien untuk terus berlatih dengan makin bergairah karena ada target pencapaian dan permainan (gaming).
Klinik Wijaya telah dipercaya selama 19 tahun sebagai pusat rehabilitasi Strok. Klinik tersebut sudah menggunakan teknologi robotik sejak 2013 dan menjadi klinik rehabilitasi pertama di Indonesia yang memiliki teknologi robotik.
Selain dilengkapi dengan teknologi robotik, Klinik Wijaya juga melengkapi fasilitas rehabilitasinya dengan kolam hidroterapi. Kolam tersebut merupakan kolam untuk melatih pasien dalam melakukan rehabilitasi medik dengan didampingi instruktur yang terlatih.
Air yang digunakan diproses dengan teknologi reverse osmosis sehingga air kolam tersebut aman jika tidak sengaja tertelan oleh pasien.