Jumat 02 Aug 2019 11:08 WIB

Wanita Dinilai Lebih Paham Kebutuhan Kalori Dibanding Pria

Ketidakpahaman pria tentang kalori jadi salah pemicu tingginya obesitas.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Indira Rezkisari
Wanita sedang makan
Foto: pexels
Wanita sedang makan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam journal of Academy of Nutrition and Dietetics menyebut bahwa pria cenderung kurang paham tentang kebutuhan kalori harian dibanding perempuan. Menurut studi itu, pria empat kali lebih mungkin kurang paham dari pada perempuan.

Ketidakpahaman pria tentang kebutuhan kalori dinilai menjadi salah satu pemicu tingginya tingkat obesitas pada pria di Amerika. Diperkirakan 40 persen orang dewasa, atau lebih dari 93 juta orang di AS mengalami obesitas.

Baca Juga

Untuk studi ini, para peneliti memeriksa data dari 6.267 orang dewasa yang disurvei tentang kesehatan dan kebiasaan makan mereka pada 2007-2008 dan 2009-2010. Secara keseluruhan, 37 persen pria dan 17 persen wanita tidak dapat menjawab pertanyaan dengan benar tentang berapa banyak kalori yang mereka butuhkan setiap hari untuk mempertahankan berat badan berdasarkan usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas mereka.

Untuk mendapatkan jawaban yang benar, peserta harus memilih rentang kalori yang tepat dari daftar pilihan yaitu 500-1.000 kalori per hari; 1.001-1.500 kalori per hari; 1.501-2.000 kalori per hari; 2.001-2.500 kalori per hari; 2.501-3.000 kalori per hari atau lebih dari 3.000.

Sementara itu, sekitar 30 persen pria kulit putih dan 56 persen pria kulit hitam dan hispanik (orang Amerika keturunan negara berbahasa Spanyol) tidak tahu kisaran kalori yang tepat untuk berat dan usia mereka. Juga 10 persen wanita kulit putih, 33 persen wanita kulit hitam atau 42 persen wanita hispanik.

“Pesan dari penelitian ini yaitu penting bagi kita untuk memahami tentang berapa banyak kalori yang dibutuhkan tubuh. Karena itu benar-benar membantu Anda auntuk mengatur berat badan,” kata Susan Roberts, seorang peneliti nutrisi di Tufts University di Boston yang tidak terlibat dalam penelitian ini, dilansir Reuters, Jumat (2/8).

"Pesan lain adalah bahwa kita semua harus sadar bahwa kebutuhan kalori berkurang seiring bertambahnya usia dan faktor yang mengubah kebiasaan makanan," tambah Roberts.

Meski demikian, kalori bukan satu-satunya hal yang perlu dipertimbangkan seseorang ketika hendak mengonsumsi makanan. Yang penting, setiap orang perlu mengonsumsi makanan seimbang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement