REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI — Menstruasi selalu menjadi bagian dari kesehatan reproduksi wanita. Penumpahan lapisan rahim ini berakhir pada menoupase yang biasanya terjadi antara usia 45 hingga 55 tahun.
Perlu diketahui, seorang wanita tidak mendapatkan menstruasi ketika sedang hamil. Alasannya tubuh wanita hamil mengalami perubahan hormon.
Juga tidak mungkin untuk menghilangkan seluruh lapisan uterus sambil mempertahankan kehamilan. Maka dari itu jika ada pendarahan selama kehamilan, wanita harus segera melaporkannya ke dokter untuk menyingkirkan kemungkinan komplikasi.
Kepala petugas inovasi produk Vivant, Dr Rasmi Mishra mengungkapkan wanita mungkin mengalami perubahan dalam siklus mestruasi setelah melahirkan. Pascapersalinan dan menyusui merupakan salah satu faktor terpenting yang menentukan kapan wanita akan kembali mendapatkan menstruasi.
“Tetapi kondisi kesehatan setiap wanita berbeda dan ini tidak selalu menjadi cara tetap untuk memprediksi kedatangan menstruasi,” ujar Mishra, seperti dilansir dari Indian Express, Rabu (31/7).
Bagi wanita yang menyusui bayinya, menstruasinya bisa tertunda. Pemberian ASI eksklusif bisa memakan waktu hingga enam bulan atau lebih lama sebelum merasa kram.
Semakin sedikit menyusui bayi, semakin cepat peluang menstruasi untuk wanita. Jika tidak menyusui bayi atau bayi diberi susu formula, menstruasi harusnya datang lebih cepat dari enam bulan.
Mishra mengungkapkan tengah menyusui tidak memberikan jaminan bahwa ovulasi akan tertunda, tetapi itu mempengaruhi pola menstruasi secara luas. “Wanita yang menyusui mungkin mulai menstruasi di bulan berikutnya, sementara yang memberikan susu formula pada bayi mereka mungkin menstruasinya tertunda selama beberapa bulan,” katanya.
Jika menyusui bayinya dengan susu formula, sang ibu mungkin mulai mendapatkan menstruasi dalam satu hingga tiga bulan setelah melahirkan. Disarankan untuk mengunjungi dokter kandungan jika periode menstruasi tidak dimulai setelah tiga bulan.
Penyebabnya bisa berupa amenore sekunder, kehamilan sebelum mendapatkan menstruasi peramanya setelah melahirkan, atau masalah lainnya.
Selain itu, aliran menstruasi bisa menjadi lebih banyak atau lebih sedikit dibandingkan sebelum kehamilan. Siklus ini mungkin juga tidak teratur dalam fase awal.
Yang perlu dikhawatirkan jika periode menstruasi tidak teratur dalam beberapa bulan atau jika periode berat berlanjut selama lebih dari tiga siklus.
Ketika memeriksakan diri ke ginekolog, mereka perlu diinformasikan pembalut atau tampon diganti masing-masing setiap jam selama dua jam atau lebih secara berturut-turut, aliran darah banyak, atau mengalami rasa sakit yang tidak normal. Selanjutnya, pemeriksaan masalah uterus atau hormonal mungkin perlu dilakukan