REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alat kontrasepsi hormonal dapat menyebabkan perubahan suasana hati (mood). Versi sintetis dari hormon estrogen dan progesteron terkandung dalam alat kontrasepsi.
Beberapa orang yang menggunakan alat kontrasepsi mungkin mengalami perubahan suasana hati, termasuk depresi, karena hormon tersebut memengaruhi fungsi otak. Pengendalian kelahiran, perubahan suasana hati, dan hormon berkaitan satu sama lain.
Dilansir Verywell Health, Kamis (9/11/2023), banyak jenis alat kontrasepsi, termasuk pil, sebagian besar alat kontrasepsi dalam rahim (IUD), implan, suntikan, tambalan, dan cincin, bekerja dengan melepaskan hormon ke dalam tubuh. Hormon estrogen dan progesteron versi sintetis ini dapat mengurangi kemungkinan kehamilan dengan mencegah ovulasi (pelepasan sel telur).
Alat kontrasepsi dapat memengaruhi suasana hati Anda karena hormon yang terdapat dalam alat kontrasepsi memengaruhi fungsi otak dan pelepasan bahan kimia pengatur suasana hati. Perubahan kimiawi otak dapat menyebabkan perubahan suasana hati.
Kontrasepsi memengaruhi setiap orang secara berbeda karena tubuh dan otak merespons secara unik berdasarkan genetika, usia, gaya hidup, lingkungan, dan riwayat kesehatan. Misalnya, beberapa orang lebih sensitif terhadap perubahan kadar hormon dan berisiko lebih tinggi terkena depresi setelah memulai kontrasepsi hormonal.
Penting untuk mempertimbangkan semua faktor dan berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan, seperti dokter spesialis kebidanan-ginekologi (obgyn), ketika mempertimbangkan metode untuk mencegah kehamilan. Membahas riwayat kesehatan dan tujuan Anda dapat membantu Anda membuat keputusan terbaik untuk meminimalkan efek samping seperti perubahan suasana hati.
Obat pengendali kelahiran seperti obat lainnya, dapat menyebabkan berbagai efek samping. Dengan alat kontrasepsi, efek sampingnya paling menonjol saat pertama kali memulainya dan biasanya berkurang atau hilang setelah beberapa bulan. Misalnya, perubahan suasana hati dan depresi lebih mungkin terjadi segera setelah penggunaan alat kontrasepsi dimulai, dan risikonya menurun setelah dua tahun penggunaan.
Selain itu, mungkin ada perubahan fisik juga. Misalnya, alat kontrasepsi dapat menyebabkan insomnia dan rasa lelah. Efek samping fisik dapat berupa jerawat, kembung, sakit kepala, penambahan berat badan, dan banyak lagi. Meskipun efek samping ini mungkin tidak bertahan lama, penting untuk mendiskusikan efek parah atau jangka panjang dengan penyedia layanan kesehatan untuk menentukan pilihan terbaik.
Bagaimana mengurangi rasa murung saat....