Rabu 03 Jul 2019 06:08 WIB

Gangguan Tidur? Masalahnya Mungkin di Gigi Anda

Gigi berjejal hingga tambalan gigi bisa pengaruhi kualitas tidur.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Kesehatan mulut dan gigi penting diperhatikan.
Foto: ist
Kesehatan mulut dan gigi penting diperhatikan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masalah dan gangguan tidur tentu dapat mempengaruhi banyak aspek di dalam kehidupan, mulai dari aspek kesehatan hingga produktivitas. Ada beragam faktor yang dapat memicu timbulnya masalah dan gangguan tidur di malam hari. Salah satunya adalah kesehatan gigi dan mulut yang tidak terjaga.

"Terkait kualitas (tidur), kesehatan mulut Anda merupakan faktor yang berkontribusi besar," terang dokter gigi holistik yang berbasis di Sydney Dr Ron Ehrlich, seperti dilansir Daily Mail.

Baca Juga

Ada beberapa masalah gigi yang dapat mempengaruhi kualitas tidur. Salah satu masalah yang cukup sering Ehrlich temui terkait gangguan tidur adalah gigi berjejal. Ehrlich mengatakan cukup banyak orang-orang dengan gangguan tidur yang memiliki gigi berjejal.

"Saya bisa katakan lebih dari 95 persen pasien saya memiliki impaksi gigi bungsu hingga tingkat tertentu," terang Ehrlich.

Ehrlich menambahkan, jenis tambalan gigi tertentu juga dapat memicu terjadinya gangguan tidur. Selain itu infeksi kronis pada gigi juga dapat mengganggu kualitas tidur sekalipun infeksi tersebut tidak menimbulkan rasa sakit.

Tak hanya itu, kebiasaan bernapas yang kurang baik juga dapat mempengaruhi kualitas tidur. Kebiasaan bernapas yang kurang baik ini dapat dipicu oleh bentuk rahang yang sempit akibat gigi berjejal.

Rahang yang sempit akan membuat ruang untuk lidah di dalam mulut menjadi lebih kecil. Kondisi ini dapat memicu terjadinya masalah bernapas yang kemudian dapat menganggu tidur di malam hari.

Oleh karena itu, Ehrlich menekankan pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut sebelum tidur setiap hari. Selain itu, Ehrlich juga menganjurkan agar orang-orang melatih cara bernapas yang baik ketika tidur. Cara bernapas yang baik ketika tidur adalah melalui hidung, bukan melalui mulut.

Bernapas melalui hidung saat tidur tak hanya dapat memperbaiki kualitas tidur. Cara bernapas ini juga dapat menurunkan risiko-risiko masalah kesehatan seperti alergi, alergi serbuk bunga hingga beberapa masalah pernapasan kronis lain.

Bernapas melalui hidung saat tidur juga dapat memberi beberapa manfaat langsung bagi kesehatan gigi. Beberapa manfaat di antaranya adalah mengurangi erosi pada email gigi yang disebabkan oleh mulut kering dan juga meminimalisasi kerusakan gigi.

Ehrlich membagikan satu trik mudah bagi orang-orang yang kesulitan untuk bernapas melalui hidung saat tidur. Orang-orang yang mengalami kesulitan ini bisa mencoba menempelkan plester kecil tak berpori di bibir sebelum tidur.

Orang tua juga bisa membawa anak mereka ke dokter gigi untuk mengecek posisi lidah, pipi, dan bibir anak. Bila ada posisi yang mengganggu cara bernapas, dokter gigi dapat memberikan terapi myofuncional kepada anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement