REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi sebagian orang, minuman berenergi mungkin menjadi penyelamat yang membantu mereka tetap merasa segar saat harus menghadapi padatnya rutinitas. Meski tampak membantu, konsumsi minuman berenergi ternyata menyimpan potensi berbahaya.
Berdasarkan studi terbaru yang dimuat dalam Journal of the American Heart, minuman berenergi memiliki lebih banyak risiko dibandingkan manfaat. Studi ini melibatkan partisipan-partisipan muda. Sebagian partisipan meminum 32 ons minuman berenergi atau minuman bebas kafein sedangkan sebagian lain meminum 32 ons minuman placebo bebas stimulan.
Dari studi ini, tim peneliti menemukan bahwa minuman berenergi dapat mengubah aktivitas listrik pada jantung partisipan. Selain itu, minuman berenergi juga meningkatkan tekanan darah partisipan.
Perubahan yang terjadi memang masih dikategorikan sebagai perubahan yang ringan. Akan tetapi jika perubahan ini terjadi pada orang-orang yang punya masalah jantung atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, minuman berenergi dapat meningkatkan risiko masalah jantung.
Kadar energi seseorang pada dasarnya bisa terjaga dengan baik tanpa harus ditunjang oleh minuman berenergi. Beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan adalah kecukupan tidur, nutrisi, hidrasi, manajemen stres, dan aktivitas fisik. Perubahan baik yang kecil sekalipun pada faktor-faktor ini dapat membuat perubahan.
Beberapa contoh perubahan kecil yang bisa dilakukan adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur dengan menambah waktu tidur 30-60 menit lebih panjang. Dalam hal makanan, sebaiknya hindari makanan olahan dan mulai memilih makanan-makanan segar.
Pilih air putih sebagai sumber minuman yang utama. Upayakan meminum air putih sekitar dua liter per hari atau sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Stres berlebih yang dapat mempengaruhi tingkat energi dapat dikelola dengan berbagai cara. Salah satunya dengan memanfaatkan aplikasi meditasi. Hal yang tak kalah penting adalah tetap aktif bergerak, meski hanya sekedar berjalan kaki keliling area sekitar rumah.
Jika merasa masih butuh suntikan energi, teh hijau dapat menjadi alternatif minuman yang lebih baik dibandingkan minuman berenergi. Teh hijau dapat meningkatkan kesegaran dan keawasan karena mengandung l-theanine. Akan tetapi jangan menambahkan sumber energi lain ke dalam teh hijau seperti gula, pemanis buatan, maupun produk susu.
"Enam jam sebelum tidur, hentikan minum minuman berkafein agar tidur tidak terganggu. Ingat bahwa kunci dari energi yang terjaga adalah menjaga keseimbangan tubuh dan pikiran," terang ahli gizi Cynthia Sass dikutip dari Health.