Jumat 10 May 2019 09:52 WIB

Penutupan Pantai The Beach Thailand Diperpanjang Hingga 2021

Penutupan Teluk Maya di Thailand yang terkenal berkat film The Beach diperpanjang

Rep: Farah Noersativa/ Red: Christiyaningsih
Salah satu daerah wisata di Phuket, Thailand
Foto: Phuket.net
Salah satu daerah wisata di Phuket, Thailand

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Penutupan Teluk Maya di Thailand yang menjadi terkenal berkat film The Beach diperpanjang hingga 2021 mendatang. Menurut seorang pejabat, hal itu ditujukan untuk pemulihan karang dan alam sekitar.

Malay Mail yang mengutip AFP melaporkan penutupan ini mendapat kecaman keras dari industri pariwisata. Teluk Maya merupakan perairan yang dikelilingi oleh tebing di pulau Ko Phi Phi Ley. Objek wisata ini terkenal ketika ditampilkan dalam film yang dibintangi Leonardo DiCaprio pada 2000 itu.

Baca Juga

Perairan Teluk Maya ditutup pada Juni 2018 oleh otoritas Thailand. Penutupan itu dilakukan karena adanya kekhawatiran akan surga pasir putih itu menderita akibat kunjungan ribuan pelancong yang tiba dengan kapal.

Pihak berwenang awalnya mengatakan pantai yang memiliki potensi 38 juta wisatawan itu akan ditutup selama empat bulan. Akan tetapi, pembukaan kembali pantai itu berulang kali ditunda.

Seorang penasihat Departemen Taman Nasional Thon Thamrongnawasawat mengatakan larangan pengunjung akan diperpanjang hingga pertengahan 2021. "Resolusi Departemen Taman Nasional kemarin adalah untuk memperpanjang penutupan Teluk Maya selama dua tahun lagi agar ekologinya pulih sepenuhnya," katanya, Kamis (9/5).

Setelah dibuka kembali, menurut Thon, langkah-langkah seperti membatasi jumlah pengunjung setiap hari dan melarang kapal parkir di perairan teluk akan diberlakukan. Sebelum penutupan Teluk Maya, sekitar lima ribu wisatawan berkunjung setiap hari. Kedatangan wisatawan itu menyebabkan pohon dan vegetasi yang lebih kecil tercabut, erosi tanah yang merambat, dan kerusakan parah pada karang di teluk.

Mayoritas pengunjung diangkut ke sana dari hotspot wisata di Provinsi Krabi oleh tukang perahu lokal atau operator tur. Mereka menggencarkan publikasi mengenai Teluk Maya yang terkenal di film The Beach sebagai daya tarik utama untuk wisata sehari.

"Teluk Maya adalah jantung dari pariwisata kami," kata ketua Asosiasi Pariwisata Provinsi Krabi, Wattana Rerngsamut. Ia mewakili sekitar 200 operator pariwisata dan hotel.

Menurutnya, perpanjangan penutupan Teluk Maya selama dua tahun itu tidak adil. Wattana mengatakan Departemen Taman Nasional harus melakukan audiensi publik sehingga mereka dapat menemukan landasan bersama. “Sehingga masyarakat lokal dapat mencari nafkah,” ungkap dia.

“Pengunjung dari Cina, yang merupakan seperempat dari wisatawan Thailand, telah jatuh sebanyak 50 persen di Krabi,” tambahnya.

Penurunan jumlah wisatawan di Thailand terjadi selama tiga bulan pada tahun lalu. Penurunan paling terasa sejak Juli ketika sebuah kapal feri tenggelam dan menewaskan 47 pengunjung Tiongkok di dekat Phuket.

Sejak tragedi itu, pemerintah telah meluncurkan bujukan yang bertujuan untuk mendapatkan kembali kepercayaan dan membuat perjalanan lebih mudah. Termasuk membebaskan pengunjung Cina dari membayar biaya visa saat kedatangan.

Kurang dari setahun setelah penutupannya, hiu blacktip reef terlihat berenang di Teluk Maya. Para konservasionis mengatakan kembalinya hiu tersebut adalah tanda-tanda pemulihan ekologi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement