Senin 26 Feb 2024 19:49 WIB

Wisata ke Thailand Harus Bawa Duit Minimal Rp 6,5 Juta, Menparekraf: Di Indonesia Saja

Wisatawan yang berkunjung ke Thailand harus bawa uang tunai minimal Rp 6,5 juta.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Deretan kursi pantai kosong di Pantai Wisata Patong, Phuket, Thailand. Menparekraf menanggapi pengumuman terbaru tentang wisatawan harus membawa uang Rp 6,5 juta saat berkunjung ke Thailand.
Foto: AP
Deretan kursi pantai kosong di Pantai Wisata Patong, Phuket, Thailand. Menparekraf menanggapi pengumuman terbaru tentang wisatawan harus membawa uang Rp 6,5 juta saat berkunjung ke Thailand.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengimbau masyarakat Indonesia berwisata di Indonesia saja, ketimbang berpelesiran ke Thailand. Hal itu menyusul adanya pengumuman terbaru dari KBRI Bangkok, Thailand, yang mengimbau agar wisatawan membawa uang tunai minimal 15 ribu hingga 20 ribu baht Thailand atau Rp 6,5 juta per orang saat memasuki wilayah negara itu.

“Sudahlah, tidak usah jauh-jauh ke Thailand. Cukup berwisata di Indonesia aja,” ujar Sandiaga dalam jumpa pers mingguan yang digelar di Jakarta, Senin (26/2/2024).

Baca Juga

Dirinya lantas berpesan kepada masyarakat Indonesia yang bekerja serta berkarya di Indonesia untuk mendukung perekonomian dalam negeri dengan mengeluarkan dana atau membelanjakannya di dalam negeri saja. Ia lantas menilai kebijakan itu diarahkan pemerintah setempat untuk mendongkrak pemasukan melalui pembelanjaan yang dilakukan wisatawan asal Indonesia.

“Saya kurang setuju dengan pendekatan seperti itu. Karena pariwisata itu jangan hanya dilihat dari tebalnya kantong. Memang dari segi dampak ekonomi itu akan terasa kalau belanja,” ujarnya.

Menparekraf kemudian menyoroti wisatawan yang kemungkinan datang ke negeri itu untuk berwisata menikmati kegiatan tertentu misalnya saja untuk berkontribusi ilmu, kegiatan wisata spiritual dan lainnya yang tidak mengeluarkan banyak uang. Kegiatan tersebut menurutnya, dapat berdampak ke sisi lain nonekonomi, misalnya saja dampak pada lingkungan hingga ilmu pengetahuan bagi negara itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement