Rabu 01 May 2019 12:15 WIB

Kenali Penyebab Timbulnya Stretch Mark

Kehamilan, pubertas, dan penambahan berat badan drastis menimbulkan strech mark

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Christiyaningsih
Wanita umumnya memiliki guratan atau stretch mark di kulitnya.
Foto: Republika/Prayogi
Wanita umumnya memiliki guratan atau stretch mark di kulitnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 90 persen perempuan dalam populasi dunia akan mengalami gurat peregangan alias stretch mark dalam hidupnya. Guratan atau garis memerah di perut, pantat, dan paha itu bisa disebabkan oleh banyak hal. Kehamilan, pubertas, dan penambahan berat badan drastis adalah sejumlah penyebabnya.

Stretch mark juga dikenal dengan nama striae untuk menyebut garis-garis di permukaan kulit yang muncul karena bekas luka dan robekan pada jaringan kulit. "Awalnya haris-garis itu terlihat merah, tetapi kemudian berangsur berubah menjadi warna daging atau sedikit lebih terang," kata Stefanie Williams, dermatolog dari klinik Eudelo di London dilansir Net Doctor.

Siapapun dapat mengalami stretch mark meski perempuan lebih berisiko daripada kaum pria. Gurat peregangan bisa muncul di berbagai bagian tubuh, termasuk perut, pantat, paha, pinggul, payudara, lengan atas, dan punggung bagian bawah.

Dermatolog dari klinik Harley Injectables, Alice Jenkins, mengatakan kehamilan adalah salah satu penyebab umumnya. Antara 50 dan 90 persen wanita yang hamil mengalami stretch mark selama atau setelah kelahiran pada perut, pinggul, paha, atau payudara.

Selain itu, penyebab lain adalah masa pubertas yang biasanya memicu pertumbuhan dan perubahan biologis dalam waktu cepat. Kondisi medis lain seperti sindrom Marfan dan sindrom Cushing juga menjadi penyebab stretch mark.

 

Sindrom Marfan atau kelainan genetik pada jaringan ikat memicu penurunan elastisitas di jaringan kulit. Sindrom Cushing yang terjadi akibat paparan kortisol yang tinggi dalam waktu lama akan menyebabkan tubuh memproduksi terlalu banyak hormon sehingga berat badan bertambah dan kulit menjadi rapuh.

Penyebab lain yaitu penggunaan krim atau losion kortikosteroid yang berkepanjangan sehingga kadar kolagen menurun. Faktor genetika dan keturunan dari orang tua atau kakek-nenek pun turut meningkatkan peluang mengalami stretch mark.

Meskipun tidak ada perbaikan cepat untuk menghilangkan stretch mark, ada beberapa cara untuk menyamarkan kondisi tersebut. Jenkins mengatakan, penggunaan krim dan minyak yang sudah beredar di pasaran adalah metode paling terjangkau.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement