REPUBLIKA.CO.ID, PITTSBURGH -- Aroma lemon, vanilla, atau peppermint dapat menahan keinginan untuk merokok. Penelitian ini dilakukan oleh para ilmuwan di University of Pittsburgh ini mempelajari 232 perokok berusia antara 18 dan 55 tahun yang tidak berusaha menghentikan kebiasaan itu.
Peserta diminta untuk tidak merokok selama delapan jam sebelum percobaan. Merek kemudian diminta untuk memberi peringkat bau favorit merek.
Cokelat, vanilla, apel, lemon, dan peppermint adalah beberapa aroma yang digunakan dalam penelitian ini. Preferensi berperingkat tertinggi dari mereka digunakan dalam percobaan.
Sebagai bagian dari percobaan, peserta diminta memegang rokok yang menyala tetapi tidak merokok. Peneliti mengevaluasi intensitas keinginan mereka untuk merokok dalam skala satu hingga 100.
Setelah memadamkan rokok, para peserta kemudian mencium aroma yang paling menyenangkan, aroma tembakau atau wadah kosong, sebelum kembali menilai keinginan mereka untuk merokok. Seperti yang dilansir dari Malay Mail, Kamis (18/4), skor rata-rata keinginan setelah menyalakan rokok adalah sekitar 82 persen.
Namun, skor keinginan rata-rata turun 19 poin pada mereka yang mencium aroma yang menyenangkan, dibandingkan dengan 11,7 poin untuk mereka yang mencium tembakau atau 11,2 poin untuk mereka yang mencium wadah kosong.
“Menggunakan bau yang menyenangkan untuk mengganggu rutinitas merokok akan menawaran metode yang berbeda dan baru dan hasil kami sangat menjanjikan,” ujar penulis utama penelitian, Michael Sayette, PhD.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari empat juta orang meninggal setiap tahun karena penyakit terkait tembakau, sama dengan satu kematian setiap delapan detik. Jika tren saat ini terus berlanjut, WHO memperkirakan kematian terkait tembakau tahunan dapat mencapai 10 juta pada 2030.