REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Agensi Blackpink, YG Entertainment, menyampaikan permintaan maaf terkait kontroversi kursi "zero visibility" di bagian N3 pada konser Blackpink di Korea Selatan pada akhir pekan lalu. Permasalahan ini mencuat setelah sejumlah penggemar mengeluhkan pandangan panggung yang terhalang sepenuhnya oleh layar besar, meskipun mereka telah membayar tiket seharga sekitar 130.000 Won Korea atau Rp1,5 juta.
Pada Senin (7/7/2025) sore, YG Entertainment secara resmi menyatakan, "Kami dengan tulus meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami penonton di bagian N3 selama konser Blackpink akhir pekan lalu, di mana pandangan ke panggung sangat terhalang".
Pihak agensi menjelaskan masalah ini muncul meskipun mereka telah berupaya meningkatkan pengalaman menonton. "Meskipun kami memasang layar LED tambahan untuk meningkatkan pengalaman menonton karena pengaturan konsol di depan area N3, sayangnya hal tersebut tidak menyelesaikan masalah seperti yang diharapkan," kata YG dikutip dari laman Allkpop.
Kontroversi ini bermula dari konser Blackpink World Tour in Goyang yang diadakan di Goyang Sports Complex Main Stadium pada 5 dan 6 Juli. Para penonton di bagian N3 melaporkan bahwa kursi mereka, yang seharusnya menghadap langsung ke panggung, justru terhalang total oleh layar-layar besar. Akibatnya, mereka tidak dapat melihat para anggota Blackpink selama pertunjukan berlangsung sekitar dua jam.
Keluhan semakin memuncak karena saat pembelian tiket, hanya ada peringatan samar tentang kemungkinan "pandangan terhalang karena peralatan" tanpa ada pemberitahuan spesifik bahwa kursi-kursi tersebut akan memiliki visibilitas nol. Situasi ini mendorong banyak penggemar menuntut pengembalian dana tiket mereka.
Menanggapi keluhan yang meluas, YG Entertainment berjanji akan mengambil tindakan lanjutan. "Kami sedang menyiapkan langkah-langkah tindak lanjut bagi mereka yang melaporkan ketidaknyamanan dengan tempat duduk tersebut," kata YG. Rincian lebih lanjut akan diberikan melalui platform tiket.