REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Merokok selama Ramadhan dinilai bisa lebih berbahaya dibandingkan waktu lainnya. Menurut dokter spesialis paru di Clemenceau Medical Center Hospital, dr Mutaz Labib, hal ini disebabkan oleh paparan asap yang tiba-tiba pada tubuh seseorang setelah berpuasa berjam-jam
“Kami sering melihat orang merokok secara agresif setelah puasa selama 12 hingga 16 jam. Akibatnya, terjadi paparan asap dalam jumlah besar secara sekaligus, karena banyak yang langsung merokok tiga hingga empat batang secara berurutan tanpa jeda,” kata dr Mutaz Labib seperti dilansir laman Khaleej Times, Rabu (19/3/2025).
Spesialis pulmonologi di Aster Clinic Bur Dubai, dr Raiza Hameed, mengatakan munculnya dorongan kuat untuk merokok hingga beberapa batang setelah berbuka adalah respons kecanduan atas nikotin. Namun, paparan nikotin dan zat beracun dalam jumlah besar ini justru berisiko bagi kesehatan jantung, paru-paru, dan sistem saraf.
Menurut dia, perokok vape menghadapi risiko yang lebih besar jika mengisapnya setelah berbuka. Pasalnya, asap yang dihasilkan vape jauh lebih besar dibandingkan rokok biasa.
“Ada penelitian menunjukkan, dalam satu menit, otak bisa mengalami keracunan akibat paparan zat beracun dari vape, yang bisa menyebabkan kehilangan kesadaran, stroke, hingga serangan jantung,” kata dia.
Raiza juga menyoroti kebiasaan mengisap shisha yang meningkat selama Ramadhan. Ia mengatakan, satu sesi shisha selama satu jam bisa setara dengan 100 batang rokok. Bahaya ini semakin meningkat karena puasa menyebabkan dehidrasi, yang berkontribusi pada peningkatan tekanan darah dan detak jantung tidak teratur.
“Dalam beberapa kasus, ini bisa memicu serangan jantung atau gangguan irama jantung yang mengancam nyawa. Penggunaan pipa shisha yang tidak selalu higienis juga meningkatkan risiko penularan penyakit infeksi,” kata dia.
Sementara itu, bulan Ramadhan dianggap bisa menjadi momentum terbaik untuk berhenti merokok. Menurut dokter Raiza, berbagai penelitian menunjukkan bahwa gejala putus nikotin cenderung lebih ringan selama Ramadhan sehingga banyak orang yang berhasil berhenti merokok pada bulan ini.
“Dengan berhenti, Anda tidak hanya meningkatkan kesehatannya tetapi juga menunjukkan komitmen terhadap perbaikan diri selama bulan suci ini,” kata dia.