Senin 25 Mar 2019 12:35 WIB

Menghirup Udara Bisa Tingkatkan Fungsi Otak

Peningkatan fungsi otak dapat membantu misalnya dalam mengerjakan tes

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Christiyaningsih
Ilustrasi otak manusia.
Foto: Indianexpress.com
Ilustrasi otak manusia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebuah penelitian dari The Weizmann Institute of Science (WIS) Israel menemukan ternyata menghirup udara melalui hidung bisa meningkatkan kinerja otak. Misalnya, membantu selama tes.

Dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Human Behaviour disebutkan tingkat keberhasilan subjek dalam memecahkan pertanyaan selama inhalasi lebih tinggi daripada ketika pernapasan. Hasil penelitian dapat mengarah pada metode pembelajaran yang lebih baik dan bahkan membantu orang yang menderita ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), dengan memengaruhi sifat dan kecepatan pernapasan mereka.

Indera penciuman adalah indera mamalia yang paling awal. Karena itu diyakini sebagai pola awal untuk semua perkembangan otak. Dilansir Xinhuanet, Senin (25/3), para peneliti WIS berhipotesis bahwa seluruh otak berfungsi dan memerhatikan pemrosesan informasi saat menghirup.

Pertama, para peneliti mengukur aliran udara dalam hidung subjek sambil menyelesaikan latihan matematika, melakukan tugas visual-spasial, dan berurusan dengan tugas bahasa. Subjek diminta untuk menekan tombol segera setelah mereka siap untuk latihan selanjutnya. Ternyata mereka cenderung menghirup udara melalui hidung ke dalam tubuh mereka sebagai tanda kesiapan mereka menghadapi tugas selanjutnya.

Kemudian dalam tugas visual-spasial, setengah dari pertanyaan muncul selama inhalasi subjek dan setengah lainnya dengan pernafasan. Tingkat keberhasilan meningkat secara signifikan ketika menjawab pertanyaan saat menghirup udara.

Para peneliti juga mengukur aktivitas listrik di otak subjek saat istirahat dan selama mengambil tugas, dan menemukan dalam kedua kasus bahwa konektivitas antara area otak secara signifikan berbeda antara inhalasi dan pernafasan. Para peneliti mencatat hasilnya tidak ada hubungannya dengan oksigen yang masuk ke dalam tubuh, karena efek pada otak dalam percobaan itu langsung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement