Selasa 05 Mar 2019 11:15 WIB

Channel 4 Tayangkan Leaving Neverland Meski Diserang Fan

Leaving Neverland menampilkan pengakuan dua pria yang dilecehkan Michael Jackson.

Rep: MGROL121/ Red: Ani Nursalikah
Michael Jackson
Foto: AP
Michael Jackson

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Stasiun televisi Inggris Channel 4 tetap menayangkan film dokumenter kontroversial Leaving Neverland yang menceritakan dua tuduhan baru pelecehan seksual anak yang dilakukan penyanyi Michael Jackson.

Dilansir di Independent, pembicara untuk Channel 4 mengatakan kepada The Guardian, penggemar mengkritik keputusan menampilkan bagian kedua dari dokumenter ini. "Kami akan tetap menayangkan Leaving Neverland tanpa mengubah apa pun," ujar Channel 4.

Bagian pertama dari Leaving Neverland telah ditayangkan di HBO di AS pada Ahad (3/3). The Jackson Estate mengunggah sebuah film konser, di Youtube, di tengah-tengah siaran Leaving Neverland yang tampak menyimpang dari film dokumenter yang dipimpin oleh Dan Reed ini.

Dalam film dokumenter itu, Wade Robson dan James Safechuck menuduh Jackson, melakukan pelecehan seksual dan memperkosa mereka saat anak-anak. Rekaman wawancara yang dilakukan oleh Oprah Winfrey dengan Robson dan Safechuck, serta Reed disiarkan di AS setelah bagian kedua Leaving Neverland rampung ditayangkan, Senin (4/3)

Robson mengatakan kepada pembawa acara CBS This Morning Gayle King, ia mengunjungi peternakan Neverland milik Jackson di Santa Barbara Country saat ia kecil. Robson berpikir saat itu adalah hal paling mengagumkan yang pernah ia lihat.

Robson mengatakan Jackson mengundangnya unutk menginap. Awalnya dengan keluarganya, lalu akhirnya hanya ia sendiri.

"Pada malam pertama atau kedua hanya ada Michael dan saya di Neverland, malam itu mulai berubah," kata Robson

"Satu yang aku ingat, malam itu Michael mulai menyentuh kaki dan selangkanganku. Lalu ia mulai melakukannya," katanya.

The Jackson Estate mengecam film dokumenter itu. Mereka mengatakan para penuduh tidak memberikan bukti independen dan sama sekali tidak ada bukti yang mendukung tuduhan mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement