Selasa 19 Feb 2019 12:40 WIB

Bangun Tidur Lebih Pagi, Baik atau Buruk?

Bagi sebagian orang, bangun pagi bahkan bisa menjadi kontraproduktif.

Rep: MGROL116/ Red: Ani Nursalikah
Bangun tidur (ilustrasi)
Foto: Womanitely
Bangun tidur (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anda mungkin sering mendengar untuk mencapai kesuksesan harus bangun lebih pagi karena itu membuat Anda lebih produktif. Para selebriti dan CEO melakukannya agar lebih sehat dan lebih bahagia.  Dengan bangun lebih pagi, seakan merasa dapat mengendalikan hidup.

Tetapi terlepas dari banyaknya kisah-kisah seperti itu, bangun tidur lebih pagi bukanlah semacam trik produktivitas yang akan menyelesaikan masalah manajemen waktu Anda. Bagi sebagian orang, itu bahkan bisa menjadi kontraproduktif.

Kuncinya adalah menemukan rutinitas yang sesuai dengan situasi Anda. Berikut adalah beberapa tips yang disiarkan di BBC untuk membantu Anda mengurangi kebisingan dan mencari tahu strategi bangun tidur yang tepat untuk Anda.

Bangun pagi mungkin memiliki banyak manfaat. Setidaknya, menurut semua orang yang bangun saat fajar tiba.

Banyak orang yang mengatakan lebih sedikit gangguan pada waktu fajar karena anak-anak atau siapa pun di rumah Anda mungkin masih tertidur, misalnya. Dengan itu, Anda mungkin akan menerima lebih sedikit teks atau email pada waktu itu.

CEO Apple Tim Cook mengatakan ia bangun pada pukul 03.45 untuk mulai memeriksa email di Kalifornia sebelum rekan-rekannya di Pantai Timur. Oprah Winfrey mengatakan dia bangun pukul 06.02 setiap hari untuk refleksi, meditasi, dan olahraga sebelum mulai bekerja pada pukul 09.00. Kasus yang paling ekstrem adalah Mark Wahlberg yang bangun pukul 02.30 untuk berolahraga, bermain golf, berdoa dan memulihkan diri dalam cryochamber.

Penelitian juga menunjukkan peningkatan awal dan keberhasilan. Orang-orang yang bangun pagi lebih selaras dengan jadwal perusahaan tradisional dan cenderung memiliki kepribadian lebih proaktif yang mungkin mengarah ke nilai yang lebih baik di sekolah atau upah yang lebih tinggi di tempat kerja.

Jika Anda kesulitan bangun pagi, ada beberapa strategi yang bisa Anda coba. Berolahragalah dan memaparkan diri pada cahaya sesegera mungkin dapat membantu menstimulasi metabolisme dan suhu tubuh,yang membuat Anda bergerak lebih cepat.

Namun, jam alarm untuk bangun lebih awal mungkin tidak berfungsi untuk semua orang. Ternyata untuk bangun lebih pagi itu belum tentu mudah untuk semua orang.

Tidak semua orang dapat bangun tidur lebih pagi. Mau bangun lebih awal atau tidak justru membuat Anda lebih produktif dalam gen Anda.

Ada banyak penelitian tentang bagaimana beberapa orang secara biologis lebih mungkin merasa lebih terjaga di pagi hari, sementara yang lain berada di kondisi terbaiknya di malam hari. Misalnya, Anda mungkin lebih terjaga dan memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik pada malam hari.

Faktanya, sebuah penelitian baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications memberikan bukti lebih lanjut mengenai masalahnya. Melihat data dari lebih dari 700 ribu orang, para peneliti menemukan lebih dari 350 faktor genetik yang dapat memengaruhi apakah orang merasa lebih berenergi baik di pagi hari atau di malam hari. Ukuran sampel yang besar menjadikan studi ini yang terbesar dari jenisnya sejauh ini, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi hasilnya.

Jadi, jika Anda kesulitan merasa terjaga di pagi hari tetapi memutuskan untuk bangun lebih awal, Anda mungkin merusak waktu kinerja puncak Anda yang sebenarnya.

Tentu saja, orang mungkin memiliki alasan pribadi untuk memulai lebih awal. "Mungkin ada faktor lain yang berperan, seperti antusiasme dan kepuasan kerja yang tinggi, yang memfasilitasi keinginan untuk bangun lebih awal dan mulai bekerja," kata profesor emerita psikologi kerja, Marilyn Davidson di University of Manchester.

Orang tua dengan anak kecil atau pekerja dengan jam non-tradisional mungkin juga tidak punya pilihan tentang jam berapa mereka memulai hari. Poin utamanya, fakta bangun pagi tidak selalu berarti kesuksesan instan di kantor. Bahkan, tergantung pada orangnya, itu bisa berakhir memiliki efek negatif.

Bangun pagi terlalu kontraproduktif, terutama jika Anda biasanya tidak bangun pagi-pagi sekali dan mencoba memanfaatkan semacam produktivitas. Seorang profesor neurologi yang berspesialisasi dalam obat tidur dan gangguan tidur di Universitas Johns Hopkins, Rachel Salas di AS mengatakan waktu tidur yang tidak konsisten akan mengacaukan sistem Anda.

Salas mengatakan, tidur semalaman penuh dan mendapatkan jumlah tidur yang sama pada waktu yang sama setiap malam sama-sama penting. Akan berdampak buruk, jika Anda benar-benar mengurangi tidur dengan bangun lebih pagi.

Dengan mengorbankan waktu tidur, berarti Anda mungkin akan terkena dampak negatif dari kurang tidur, termasuk kemurungan, konsentrasi yang buruk, potensi kenaikan berat badan, kecemasan, peningkatan risiko penyakit jantung, dan tekanan darah yang lebih tinggi.

Jadi, jika bangun pagi berarti mengurangi waktu tidur, jangan lakukan itu. Salas mengatakan dia memiliki pasien yang datang ke kliniknya karena mengalami kurang tidur pada usia 20 sampai 30-an, tetapi berjuang seiring bertambahnya usia, gaya hidup mereka berubah dan mereka memiliki anak.

"Jika Anda mulai lebih awal, Anda harus berhenti bekerja lebih awal juga, sehingga mungkin tidak ada manfaat nyata," ujar profesor psikologi kesehatan kerja, Gail Kinmn di University of Bedfordshire di Luton, Inggris. Dia berpikir  para pebisnis terkenal yang memiliki jam kerja panjang di kantor atau masih sibuk dengan email sampai larut malam, akan menimbulkan efek merusak.

Perhatikan kapan Anda merasa paling lelah dan terbangun. Saat berlibur, buat catatan tentang waktu Anda tertidur dan bangun secara alami. Cobalah menyinkronkan jadwal Anda ke waktu-waktu itu, karena itulah cara Anda memanfaatkan sebagian besar energi alami Anda untuk hari berikutnya. Ini tentang mengetahui preferensi tidur unik Anda dan waktu siang atau malam yang Anda rasakan pada puncaknya. Yang terpenting, jumlah tidur yang cukup dan konsisten.

Bagi sebagian orang, memaksakan diri untuk bangun sebelum ayam berkokok karena mengikuti panutan bisnisnya mungkin bukan cara yang paling cerdas atau paling sehat untuk memulai hari. "Jangan lakukan itu, kecuali kamu benar-benar orang yang terbiasa bangun pagi secara alami," kata Kinman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement