Senin 21 Jan 2019 13:12 WIB

Musim Sakura di Jepang Diperkirakan Mulai Lebih Awal

Bunga sakura biasanya perlu sepekan untuk mekar sepenuhnya.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Kelopak bunga sakura mengambang di sebuah kolam di sebuah taman Tokyo.
Foto: Issei Kato/Reuters
Kelopak bunga sakura mengambang di sebuah kolam di sebuah taman Tokyo.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Kabar penting untuk para pemburu pemandangan bunga sakura bermekaran di Jepang. Kehadiran musim sakura yang ikonik tersebut diperkirakan terjadi lebih awal dari biasanya tahun ini.

Wisatawan yang ingin melihat pemandangan mekarnya bunga merah muda pucat bisa bertandang ke Jepang mulai 18 Maret 2019. Informasi tentang awal musim semi itu dirilis oleh Perusahaan Meteorologi Jepang (JMC).

photo
Pesona bunga sakura bermekaran di taman Chidorigafuchi di Tokyo.

Menurut JMC, lokasi pertama tempat sakura mekar adalah prefektur Kochi pada 18 Maret. Sementara, di Fukuoka, bunga diperkirakan akan muncul pada 20 Maret, diikuti oleh Tokyo dan Nagoya pada 22 Maret.

Baik warga yang menetap maupun turis yang berwisata di Kyoto akan melihat bunga-bunga indah itu bermekaran pada 25 Maret. Sedangkan, sakura musim semi diperkirakan hadir di Osaka pada 27 Maret.

Bunga-bunga sakura biasanya memakan waktu sekitar satu pekan sebelum mekar sepenuhnya. Untuk menyaksikan sakura mekar secara penuh, pelancong bisa ke Kochi pada 25 Maret, dan ke Tokyo dan Nagoya pada 29 Maret.

photo
Pengunjung menikmati suasana sakura bermekeran di Taman Chidorigafuchi, Tokyo

Di bagian utara Jepang, seperti prefektur Miyagi dan Aomori, bunga-bunga sakura akan muncul pada bulan April. Hokkaido sedikit lebih lama, yang sakuranya kemungkinan baru bermekaran sekitar awal Mei.

Prediksi di situs resmi JMC itu mencakup 1.000 lokasi di seluruh Jepang. Perkiraan juga didasarkan pada data karakteristik jenis pohon sakura yang paling umum bernama someiyoshino, dikutip dari laman Straits Times.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement