Selasa 27 Mar 2018 17:13 WIB

10 Legenda Urban Jepang yang Menyeramkan (2-Habis)

Jepang adalah negara dengan masa lalu yang kuat dan masa depan yang menarik.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
The Lost Ark of Covenant Indiana Jones
Foto: BBC
The Lost Ark of Covenant Indiana Jones

REPUBLIKA.CO.ID, Jepang selama ini dikenal sebagai rumah nintendo, sushi, dan festival seni budaya. Negara ini masuk ke dalam daftar kunjungan hampir seluruh wisatawan di dunia.

Ya, Jepang adalah negara dengan masa lalu yang kuat dan masa depan yang menarik. Namun, negara ini juga dikenal dengan cerita-cerita, mitos, dan legendanya yang menakutkan. Tak salah jika Anda akan merinding setiap kali menonton film-film horor Jepang atau membaca manga fiksi yang mengangkat cerita hantu yang menyeramkan.

Berikut setidaknya 10 legenda urban Jepang yang menyeramkan dan masih dipercaya ceritanya oleh sebagian masyarakat Jepang hingga sekarang, dilansir dari Listverse, Selasa (27/3).

Kutukan Taman Inokashira

Suara burung bersahutan di atas air, udaranya nyaman, dan angin mengelus rambut Anda dengan mesra. Semua ini bisa Anda rasakan di Taman Inokashira, Tokyo.

Namun, Anda perlu berhati-hati jika menaiki perahu dayung di taman air ini. Legenda perkotaan yang berkembang menyebutkan bahwa setiap pasangan kekasih yang berada dalam satu perahu di taman air ini akan putus dan hubungan mereka rusak selamanya.

Misteri legenda ini berasal dari tepian danaunya. Di sini dulunya ada sebuah Kuil Dewi Air, Benzaiten. Dewi ini sangat pencemburu. Dia mengutuk semua pasangan yang berani menunjukkan cinta mereka satu sama lain di danau itu. Jika Anda berniat mengunjungi Jepang dalam jadwal bulan madu Anda, mungkin Anda sebaiknya menghindari taman ini.

Sony timer

Legenda perkotaan ini muncul pada 1980an. Orang-orang mengeluh bahwa perangkat Sony mereka akan rusak dalam sebulan setelah garansinya habis. Banyak orang curiga bahwa Sony telah memasang timer (pencatat waktu) disetiap ke dalam produk elektronik mereka.

Pada 2006, serangkaian produk laptop Sony ditarik dalam pasaran setelah baterai lithium-ionnya diproduksi oleh Sony. Sony membantah tuduhan tersebut. Buktinya, dalam waktu 30 tahun, tak satupun timer yang ditemukan dalam perangkat-perangkat Sony.

The Lost Ark of Covenant Indiana Jones

Ark ini berupa wadah kuno yang ditemukan di puncak Gunung Tsurugi, Pulau Shikoku. Ark ini dipercaya milik Musa dan mengandung kekuatan super sehingga banyak didambakan semua orang.

Ark yang hilang awalnya dipercaya ditempatkan di sebuah kuil yang dibangun oleh Raja Salomo sekitar 1.000 SM, saat bangsa Babilonia menghancurkan kuil itu. Setelah itu, keberadaan ark ini tidak jelas.

Selama bertahun-tahun, ark ini sempat dikabarkan ada di Yordania, Mesir, Ethiopia, Afrika Selatan, Perancis, Inggris, dan Ireland. Seorang ahli, Masanori Takane pada 1930an mencoba memelajari keberadaan ark ini. Ia menyimpulkan ada di puncak Gunung Tsurugi.

Pada 1964, ketika pemerintah Jepang membangun Tsurugi san Quasi National Park, semua penggalian di lokasi ini dilarang dengan alasan lingkungan. Ark itu pun terkubur selamanya hingga sekarang.

Pilar rumah dari jasad manusia

Pada abad ke-17 ada Kastil Matsue di Prefektur Shimane. Kastil ini dibangun dengan cara super rumit, yaitu pilar-pilar temboknya yang berisi jasad manusia.

Bayangkan, Anda memiliki tonggak apartemen yang di dalamnya terkubur tubuh manusia sebagai penguat dindingnya.

Jika ditelusuri kembali pada zaman feodal Jepang, ketika banyak ahli pedang samurai dan orang penting lainnya memilih menjadi hitobashira. Ini berarti setelah mereka mati maka tubuh mereka akan dikuburkan di dalam tembok dan pilar gedung. Banyak yang percaya jika roh para hitobashira akan menjadi penjaga gedung.

Pada zaman itu, banyak juga penari-penari cantik yang dibunuh dan jasadnya dikubur di dalam pilar gedung. Tak ada seorang penaripun yang boleh menari di sekitar kastil Matsue ini hingga sekarang. Sebab, setiap ada tarian maka gedung ini akan ikut bergoyang dan berguncang.

Shirokiya Department Store

Legenda pusat perbelanjaan yang satu ini berawal sejak gedung ini terbakar pada Desember 1932. Kejadian tragis ini telah merenggut nyawa 14 orang karyawan pusat perbelanjaan tersebut yang didominasi perempuan yang mengenakan seragam kimono.

Setelah peristiwa itu, banyak kejadian aneh yang merenggut korban. Misalnya, ada karyawan perempuan berpakaian kimono dari pusat perbelanjaan ini yang tanpa disadari berjalan ke atap gedung dan mencoba bunuh diri. Sejak itu, pengelola memutuskan mengganti seragam seluruh karyawannya dengan tidak lagi mengenakan kimono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement