Senin 07 Jan 2019 17:51 WIB

Leonardo DiCaprio Beri Kesaksian Skandal Korupsi Malaysia

Departemen Kehakiman menduga ada dana yang mengalir ke The Wolf of Wall Sreet.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Indira Rezkisari
Leonardi DiCaprio
Foto: EPA
Leonardi DiCaprio

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Leonardo DiCaprio memberi kesaksian kepada dewan juri Washington DC atas perannya dalam skandal korupsi Malaysia bernilai miliaran dolar. Skandal tersebut turut menjerat filmnya The Wolf of Wall Street dan perusahaan produksinya Red Granite Pictures, seperti disiarkan The Washington Post.

Laporan DiCaprio itu tidak segera mendapatkan respons dari juru bicara Departemen Kehakiman AS. Kesaksian kepada dewan juri itu masih dirahasiakan sehingga tidak ada indikasi apa yang disampaikan oleh aktor Hollywood tersebut.

Juru bicara DiCaprio pada 2016 mengatakan bahwa bintang Titanic tersebut mendukung semua upaya untuk memastikan proses pengadilan berjalan lancar. Sebelumnya, Departemen Kehakiman menghubungkan DiCaprio dan yayasan amalnya dengan skandal korupsi Malaysia.

Departemen Kehakiman melakukan investigasi Yayasan Leonardo DiCaprio yang diduga ada kaitannya dengam skema penggelapan dana Malaysia bernilai lebih dari 3 miliar dolar. Meski demikian, Departemen Kehakiman tidak menargetkan DiCaprio sebagai tersangka melainkan sebagai saksi.

Departemen Kehakiman menduga ada dana yang mengalir ke The Wolf of Wall Sreet. Saat The Hollywood Reporter mencari tahu tentang kebenaran skandal tersebut, yayasan milik DiCaprio itu kurang transparan. Kecurigaan terhadap DiCaprio muncul ketika dirinya mulai menjalin hubungan dengan pebisnis Malaysia Jho Low dan anak petinggi Malaysia sekaligus co-founder Red Granite Pictures, Riza Aziz.

Keterlibatan DiCaprio dalam skandal ini bisa dilacak pada Oktober 2009. Sejak saat itu, DiCaprio diketahui mulai menjalin hubungan dengan Low. Selain DiCaprio, beberapa artis lainnya juga dilaporkan terlibat dalam skandal ini seperti Paris Hilton dan Jamie Foxx. Low juga dikabarkan sempat mengencani Miranda Kerr.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement