Senin 10 Dec 2018 19:17 WIB

Studi: Klaim Anggur Merah Bermanfaat Terbantahkan

Anggur merah seperti alkohol lainnya terbukti bisa meningkatkan risiko kanker

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Anggur merah, sepertinya alkohol, ternyata menimbulkan risiko kanker
Foto: express.co.uk/gettyimages
Anggur merah, sepertinya alkohol, ternyata menimbulkan risiko kanker

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi lama menyatakan anggur merah mengurangi risiko serangan jantung,  mencegah kehilangan memori atau alzheimer, dan beragam manfaat lainnya. Hanya saja, hasil tersebut terbantahkan.

Menurut Babylon Health klaim manfaat yang diterima segelas anggur merah per hari adalah salah. Klaim kuno tersebut didasarkan pada penelitian observasional terhadap mereka yang minum segelas anggur merah sehari, namun, tidak memperhitungkan kebiasaan yang lain.

Laporan  60 Minutes tahun 1991 tentang "French Paradox" menyatakan, orang Prancis mungkin menikmati tingkat penyakit jantung yang lebih rendah karena diet keju yang tinggi dan anggur merah. Sedangkan penelitian oleh Dr Lindsay Brown dan rekan dari University of Queensland di Brisbane pada tahun 2008 menyarankan polifenol yang ditemukan dalam anggur merah adalah antioksidan penghilang kanker.

"Perubahan terbaru yang disarankan adalah sesuai dengan bukti alkohol dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker," tulis studi baru tersebut, dikutip dari Express, Senin (10/12).

Pada 2016, kepala petugas medis Inggris mengeluarkan pedoman baru untuk konsumsi alkohol. Mereka memperingatkan minum alkohol dalam jumlah berapa pun meningkatkan risiko sejumlah jenis kanker, termasuk kanker payudara.

Selain itu pedoman juga menyebutkan minum alkohol secara konsisten dapat memiliki efek besar pada tubuh dan kesehatan seseorang. Kepala petugas medis di Now Patient Dr Andrew Thornber mengatakan, memang bisa mengatasi masalah, namun, apa pun yang berlebih, terutama untuk periode yang lama, dapat memiliki efek serius.

"Minum jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker hati, mulut, tenggorokan, kotak suara, kerongkongan, usus besar, dan rektum. Bahkan beberapa kali sepekan dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara pada wanita," ujar Dr Thornber.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement