Sabtu 08 Dec 2018 04:53 WIB

Ketahui Mitos dan Fakta Detoksifikasi Tubuh

Tubuh sebenarnya memiliki mekanisme untuk menghilangkan racun.

Rep: Santi Sopia/ Red: Ani Nursalikah
Jus buah
Foto:
Buah-buahan manis dianjurkan sebagao pembuka puasa.

Fakta-fakta ilmiah

Mari meninjau sains tentang cara detoksifikasi tubuh secara ilmiah. Tubuh sebenarnya memiliki mekanisme yang dirancang dengan sangat baik dan dirancang khusus untuk detoksifikasi dan menghilangkan racun.

Organ-organ khusus, seperti hati, ginjal, sistem pencernaan, paru-paru dan kulit, enzim-enzim konjugasi, ko-faktor dan bakteri usus bekerja secara efisien untuk memastikan tubuh menyingkirkan racun-racun secara konstan dan tanpa efek yang merugikan. Konsep yang dikumpulkan sebagai zat beracun, bagi sebagian besar dari kita, sama sekali tidak benar.

Ya, banyak orang mungkin terpapar zat berbahaya dari udara yang kita hirup ataun dari makanan dan minuman yang kita ambil. Tetapi untuk mengatakan tubuh perlu 'istirahat' tidak ada bukti ilmiah untuk mendukung hal ini.

Lebih buruk lagi, membatasi makanan seperti protein selama berhari-hari, pada kenyataannya, memiliki efek berlawanan dari apa yang Anda coba capai. Alih-alih detoksifikasi, justru tubuh kekurangan protein untuk enzim detoksifikasi tertentu.

Beberapa prosedur detoks yang lebih invasif, seperti irigasi kolon, juga sama sekali tidak berdasar secara ilmiah. Beberapa tenaga medis memperingatkan hal itu dapat menyebabkan kerusakan lebih buruk pada tubuh, termasuk konsumsi satu tablet pembersih usus besar.

Segala jenis diet yang membatasi kalori mungkin akan menurunkan berat badan, tapi itu bisa hanya sementara. Anda hanya kehilangan sebagian besar air dan beberapa glikogen tersimpan atau glukosa penyumbang energi.

Jadi saat Anda berhenti diet, tubuh mengembalikan air dan penyimpanan glikogennya. Jika Anda melanjutkan salah satu dari diet ini untuk waktu yang lebih lama, Anda berpotensi menghambat metabolisme umum dengan mengurangi tingkat metabolisme yang merupakan jumlah energi saat Anda beristirahat. Apalagi bagi yang memiliki riwayat masalah kesehatan tertentu bisa lebih berisiko.

Memang, tidak mengonsumsi alkohol berlebihan, kafein, dan gula adalah hal yang sangat baik. Bagi banyak orang, melakukan detoks dapat menandai perubahan dari pola makan negatif.

Tapi jangan sampai supaya detoks sampai mengurangi makanan padat gizi. Faktanya, minum dalam jumlah kecil sebenarnya mengatur enzim yang diperlukan untuk memecah alkohol, yang juga membuat hati untuk dapat racun dalam arti yang lebih umum.

Cara terbaik dan paling efektif untuk mendukung proses detoksifikasi alami adalah dengan memiliki gaya hidup yang sepenuhnya seimbang. Sebenarnya itu mudah.

Caranya dengan meningkatkan asupan makanan padat nutrisi, termasuk lemak berkualitas baik dan sumber serat, serta makanan probiotik seperti sauerkraut, kimchi, yogurt hidup, dan kefir akan memberikan hal yang paling menakjubkan untuk tubuh Anda. Selain itu, upaya yang paling mendasar, seperti meningkatkan asupan air, tidur berkualitas dan mengunyah makanan Anda secara menyeluruh akan memiliki lebih banyak efek detoks.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement