Sabtu 08 Dec 2018 04:53 WIB

Ketahui Mitos dan Fakta Detoksifikasi Tubuh

Tubuh sebenarnya memiliki mekanisme untuk menghilangkan racun.

Rep: Santi Sopia/ Red: Ani Nursalikah
Jus buah
Foto: Max Pixel
Jus buah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apakah Anda pernah melakukan pijat detoks? Membeli smoothie detoks? Mencoba suplemen 'membersihkan' atau mungkin mengikuti program yang memberikan iming-iming bisa membuat Anda lebih kurus, bersih, dan jauh lebih sehat daripada sebelumnya?

Apa sebenarnya yang orang ketahui tentang detoks pada umumnya? Orang tertarik melakukan detoks ketika dijanjikan dapat membuat kulit lebih cerah, mengurangi gejala pencernaan yang mengganggu dan meringankan tubuh dari serangan racun harian. Gaya hidup detoks pun kemudian populer hingga didukung berbagai pecinta kesehatan dan selebriti.

Gagasan membuang racun keluar dari sistem tubuh dalam hitungan hari sepertinya merupakan solusi yang sangat menarik. Tetapi apakah tindakan itu benar adanya? Terapis dan ahli gizi terkemuka, Eve Kalinik menguak salah satu kesalahpahaman terbesar dalam kesehatan modern bahwa tubuh sangat membutuhkan detoksifikasi alias membuang racun.

Pertama, penting untuk memahami apa arti istilah detoks. Dalam arti medis, ini digunakan untuk merujuk pada penghapusan zat-zat berbahaya dan adiktif, seperti racun, obat-obatan dan alkohol dari tubuh.

photo

Tetapi baru-baru ini telah ditemukan definisi mainstream dalam bentuk diet jangka pendek terbatas yang biasanya melibatkan diet makanan dan minuman tertentu. Itu juga mungkin disertai dengan kebiasaan yang mungkin cukup menyiksa.

"Detoks bahkan bisa berdampak ekstrem hingga membuat pediet enggan mengonsumsi gula, kafein, alkohol, dan makanan olahan olahan. Ada juga pil dan ramuan khusus serta jus tertentu yang dipercaya bisa detoksifikasi," kata Kalinik, dilansir Psyichologies.co.uk.

Dia menjelaskan tentu saja ada beberapa penelitian untuk mendukung hal ini sebagai cara untuk mendukung penurunan penanda inflamasi tertentu, tetapi hanya jika digunakan dalam target yang sangat tepat. Tapi ini adalah konsep yang jauh dari fenomena detoksing pseudo-medis modern. Faktanya, kebanyakan konsep-konsep ini gagal mengidentifikasi jenis racun yang mungkin mereka maksud, malah hal itu dikomersilkan pada skeptisisme yang lebih luas.

Lantas, bagaimana fakta ilmiah detoks?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement