Senin 03 Dec 2018 10:25 WIB

5 Mitos HIV/AIDS yang Masih Dipercaya Banyak Orang

Kini HIV/Aids tak hanya diderita kaum homoseksual namun juga anak dan IRT

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah aktivis menyalakan lilin pada malam renungan HIV/AIDS.
Foto:
Ilustrasi LGBT

HIV pada dasarnya bisa mengenai siapa saja, mulai dari bayi yang dilahirkan oleh ibu penderita HIV hingga korban pemerkosaan. Oleh karena itu, tes HIV tidak hanya terbatas pada kelompok tertentu saja yang dinilai berisiko tinggi.

Orang-orang yang merasa perlu menjalani tes HIV sebaiknya tidak merasa malu dan enggan. Tes HIV penting dilakukan untuk mengetahui status penyakit, karena gejala HIV umumnya tidak muncul di beberapa tahun awal setelah terinfeksi.

Semakin dini infeksi HIV terdeteksi, semakin cepat penderita mendapatkan akses terhadap obat antiretroviral (ARV) untuk melawan virus dan mengontrol kondisi. Mengetahui status sejak dini juga memungkinkan penderita HIV untuk mencegah penularan terhadap orang lain, khususnya melalui hubungan seksual.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement