Jumat 09 Nov 2018 17:07 WIB

Waspadai Kebiasaan Anak Mengisap Ibu Jari

Gigi permanen anak bisa bengkok akibat kebiasaan mengisap ibu jari.

Rep: Noer Qomariah K/ Red: Indira Rezkisari
Anak mengisap ibu jari.
Foto: Flickr
Anak mengisap ibu jari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengisap ibu jari atau jari lainnya adalah kebiasaan yang terjadi pada banyak anak. Kebiasaan itu namun umumnya berhenti saat menginjak usia empat tahun.

Namun ketika lebih dari empat tahun menghisap ibu jari masih berlanjut, kebiasaan ini akan membuat gigi permanen bengkok. Bahkan langit-langit mulut bisa cacat. Dua hal tersebut akan terjadi karena adanya tekanan dari ibu jari pada gigi dan langit-langit mulut.

Baca Juga

Tingkat keparahan masalah tergantung pada frekuensi, intensitas, durasi dan juga posisi di mana ibu jari ditempatkan di mulut. Hubungan antara rahang atas dan bawah juga dapat terpengaruh.

Kesulitan berbicara dapat terjadi dari gigi yang sejajar karena mengisap ibu jari dan/atau jari lainnya. Mengomentari masalah ini, seorang dokter gigi anak di 32 Reasona, Reshma Shah mengatakan semua anak harus memulai kunjungan gigi secara teratur pada usia satu tahun.

Apabila gigi depan anak menonjol keluar atau bermasalah dengan aktivitas gigitan mereka, bicaralah dengan dokter gigi anak tentang kekhawatiran ini. Gigi permanen anak hadir saat mereka berusia enam tahun.

Kebiasaan mengisap ibu jari namun menimbulkan kerusakan yang terjadi pada mulut anak sebelum usia tersebut. Bisa juga gigi tidak memperbaiki dirinya sendiri.

"Oleh karena itu jika Anda khawatir, ada baiknya untuk berbicara dengan dokter gigi lebih cepat daripada nanti,” ujar Shah, seperti yang dilansir dari Times of India, Jumat (9/11).

Selain itu, Shah menuturkan tidak semua kegiatan mengisap ibu jari menyebabkan kerusakan pada gigi atau mulut. Misalnya, menahan ibu jari secara pasif di mulut biasanya tidak menyebabkan kerusakan.

Tetapi, mengisap ibu jari secara aktif dengan banyak gerakan dapat menyebabkan kerusakan pada gigi primer bayi, meskipun ada kemampuan mengoreksi diri saat gigi tersebut masuk. Gigitan yang terus-menerus dan kuat kadang-kadang dapat menyebabkan ketidaksejajaran gigi permanen anak dan mempengaruhi rahang, atau bentuk dan langit-langit mulut. Mengisap ibu jari juga bisa membuat anak terkena kotoran, bakteri, dan virus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement