Selasa 30 Oct 2018 13:45 WIB

Hindari Sepatu Hak Tinggi Ketika Gejala Ini Terasa

Mengabaikan nyeri akibat sepatu bisa menyebabkan masalah kesehatan yang parah.

Rep: Noer Qomariah K/ Red: Indira Rezkisari
Sepatu berhak tinggi.
Foto: EPA
Sepatu berhak tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengenakan stiletto untuk menunjang penampilan mungkin terlihat modis. Sepatu hak tinggi juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan tulang dan dapat menyebabkan bahaya kesehatan seperti artitis degeneratif (juga disebut osteoarthritis).

Dikutip dari Indian Express, Selasa (30/10), Uma Kumar, HOD, Rheumatology dari All India Institute of medical Sciences (AIIMS) mengatakan mengenakan sepatu hak tinggi setiap hari selama berjam-jam dapat menyebabkan kerusakan kumulatif pada tulang. Penggunaan sepatu hak tinggi selama berjam-jam setiap hari juga muncul sebagai penyebab utama radang sendi.

Baca Juga

Osteoarthritis merupakan salah satu kondisi sendi kronis yang paling umum. Kondisi ini mengarah pada rasa sakit, kekakuan, dan masalah lainnya. Gejala awalnya termasuk nyeri pada persendian, kaku pada kaki selama lebih dari 30 menit, serta pembengkakan pada kaki dan punggung.

“Jika nyeri diabaikan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang parah dan mungkin memerlukan pembedahan untuk penyembuhan,” kata Kumar.

Sepatu hak tinggi menyebabkan distribusi berat yang tidak merata pada tulang kaki. “Mengenakan sepatu hak tinggi menghasilkan tekanan pada lutut dan jari kaki. Bagian itu mulai sakit jika sepatu hak tinggi dipakai terlalu lama. Otot betis juga tertekan terus-menerus,” Kumar menambahkan.

Selain radang sendi, mengenakan sepatu hak tinggi juga meningkatkan risiko tarikan syaraf, nyeri punggung, nyeri pinggang, dan nyeri lutut. Kumar  kemudian menyarankan perempuan lebih baik menggunakan wedges atau sepatu platform

Pilihan lainnya, pakailah sepatu yang memiliki tinggi sekitar 1,5 inchi. Sepatu hak tinggi, kata Kumar, harus dihindari oleh gadis remaja karena mungkin akan mempengaruhi postur mereka pada usia dini dan mengembangkan rasa sakit kronis nantinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement