Kamis 18 Oct 2018 18:57 WIB

Diet Anti-Inflamasi Kurangi Risiko Kematian di Usia Muda

Kunci diet ini adalah makan buah, sayur, ikan, dan lemak sehat zaitun dan alpukat

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pelaku diet
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pelaku diet

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian terbaru yang telah dipublikasikan di Journal of Internal Medicine menyebutkan bahwa diet yang memasukkan buah dan sayuran dalam menu makanan berdampak pada menurunnya risiko kematian di usia muda. Studi ini dipimpin oleh Joanna Kaluza, associate professor dari University of Life Science di Polandia. 

Mereka yang melakukan diet anti-infalamasi ini terbukti 18 persen berisiko lebih rendah meninggal di usia muda. Mereka juga 13 persen berisiko lebih rendah meninggal karena kanker serta 20 persen berisiko lebih rendah meninggal karena penyakit jantung, dilansir Healthline.

Baca Juga

Lalu seperti apakah sejatinya diet anti-inflamasi ini? Menurut Ali Webster, associate director komunikasi nutrisi di Badam Informasi Makanan Internasional, diet anti-inflamasi fokus pada konsumsi makanan bernutrisi tinggi khususnya yang mengandung antioksidan.

"Kunci utama dari diet ini adalah banyak makan makanan seperti buah, sayur, polong-polongan, ikan, kacang-kacangan hingga lemak sehat dari minyak zaitun, alpukat," ujar Webster. Webster menambahkan, diet anti-inflamasi juga harus membatasi makanan tinggi garam, minyak jenuh, gula serta karbohidrat halus. 

Mengonsumsi sejumlah makanan tersebut secara berlebihan dapat berdampak pada berbagai penyakit kronis. Lebih buruk, akan berisiko tinggi terhadap kanker dan diabetes. Dimana, menurut Webster, sejumlah penyakit tersebut mengandung komponen inflamasi. 

Lalu apa yang membuat buah, sayuran serta makanan bernutrisi tinggi lainnya benar-benar sehat? Menurut Webster, hal tersebut karena buah dan sayuran mengandung antioksidan dan anti-inflamasi. Asam lemak omega 3 yang terkandung di dalamnya juga merupakan antioksodan dan anti-inflamasi.

Namun, kandungan antioksidan dan anti-inflamasi ini lebih baik jika dikonsumsi dalam bentuk buah dan sayur dari pada dalam bentuk suplemen. Makanan antioksidsn dan anti-inflamasi sudah terbukti ampuh membuat umur panjang. Menurut Webster, hal itu bisa dilihat dari generasi nenek moyang yang bisa hidup lebih sehat dan lebih lama karena makanan mereka zaman dulu kebanyakan dari buah dan sayuran. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement