Rabu 10 Oct 2018 10:48 WIB

Kamidia Radisti Hindari Curhat di Medsos

Kamidia Radisti lebih nyaman bercerita ke suami.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Indira Rezkisari
Kamidia Radisti
Foto: Republika/Retno Wulandhari
Kamidia Radisti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Di era yang serba digital ini, orang dari mana saja bisa terkoneksi melalui berbagai platform media sosial. Tidak sedikit yang menjadikan media sosial sebagai tempat untuk berkeluh kesah, berbagi cerita bahagia ataupun sekadar bertukar informasi.

Namun, hal itu tidak berlaku bagi aktris sekaligus presenter Kamidia Radisti. Disti, demikian dia akrab dipanggil, mengaku bukan termasuk orang yang suka curhat atau mencurahkan perasaannya di media sosial, apalagi masalah keluarga.

"Saya nggak pernah curhat soal anak atau keluarga ke medsos karena menurut saya itu sifatnya privasi," kata Miss Indonesia 2007 ini saat ditemui di sebuah acara di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Untuk membicarakan urusan anak, Disti biasanya lebih sering berkomunikasi dengan komunitas sesama orangtua siswa di sekolah atau pun grup percakapan antar orangtua dan guru. Disti mengaku sangat selektif dalam memilih komunitas.

Disti lebih suka komunitas atau grup yang mengedepankan diskusi dan menghindari yang berbau arisan. Perempuan 34 tahun ini memanfaatkan komunitas sebagai wadah untuk bertukar dan berbagi informasi.

Istri dari Lutfi Ubaidillah ini merasa lebih nyaman untuk membicarakan masalah keluarga dengan sang suami. Dalam hal mengurus anak, misalnya, Disti tetap menyertakan pasangan untuk berdiskusi. Bagi Disti, penting juga menjadikan mitra hidup sebagai sahabat untuk berbagi rasa.

"Curhat sama suami itu perlu banget. Sesusah apapun komunikasi harus diupayakan, tapi tetap harus paham momen dan situasi. Kita tahu porsinya saja," kata Disti.

Sementara itu, menurut Disti, peran suami istri sebagai orangtua itu penting untuk membentuk karakter dasar anak. Orangtua harus bisa menjadi contoh termasuk berani mengakui kesalahan dan tidak malu untuk meminta maaf.

Dalam mendidik anak, Disti selalu berusaha menjadi diri sendiri tanpa harus berpatokan pada satu pendekatan atau metode tertentu. Dengan demikian, Disti juga bisa mengenal anaknya sendiri seperti apa adanya mereka.

"Suatu saat mereka besar akan menemukan banyak perbedaan di luar. Ketika bingung, mereka akan kembali ke rumah dengan aturan rumah," tutup Disti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement