Kamis 04 Oct 2018 10:57 WIB

Anak Suka Bermain Ternyata Jauh dari Stres

Saat ini hanya separuh anak yang bermain dengan orang tuanya dua kali sehari

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah anak bermain bola di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak Gajah Mada, Jakarta, Kamis (20/9).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Sejumlah anak bermain bola di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak Gajah Mada, Jakarta, Kamis (20/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Pediatrics 20 Agustus lalu menggarisbawahi pentingnya waktu bermain untuk anak. Tingkat stres pada anak-anak usia tiga hingga empat tahun atau usia prasekolah dua kali lebih rendah jika mereka suka bermain.

Waktu bermain yang dimaksud adalah di atas 15 menit. Sayangnya saat ini penelitian menunjukkan kebanyakan waktu bermain anak semakin sedikit. Medio 1981-1997, waktu bermain anak mulai berkurang hingga 25 persen. 

Dilansir dari Family First, Kamis (4/10), survei terhadap sembilan ribu anak prasekolah di Amerika menemukan hanya separuh anak yang bermain dengan orang tuanya dua kali sehari. Terlebih, sembilan dari 10 orang tua mengungkapkan mereka jarang mengizinkan anak bermain di luar dengan alasan keamanan.

Konsekuensinya? Anak-anak menghabiskan jam bermainnya lebih banyak menonton televisi, rata-rata 4,5 jam setiap hari. Dokter anak, Jeffrey Hutchinson mengatakan media seperti televisi, video gim, ponsel pintar, dan tablet semakin mengganggu jam bermain anak.

Permainan elektronik lebih menyita waktu anak ketimbang bermain di dunia nyata, apakah itu di dalam atau luar ruangan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement