REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Musisi legendaris Paul McCartney mengakui bahwa dia dan band terdahulunya, The Beatles, tak bisa membaca maupun menulis notasi musik. Pria 76 tahun asal Liverpool, Inggris, itu merasa agak malu karena tidak memahami teori musik.
"Saya tidak melihat musik sebagai titik-titik dalam sebuah halaman. Musik adalah apa yang berkecamuk dalam kepala saya," kata McCartney pada program "60 Minutes" di stasiun televisi CBS.
Kemampuan itu juga tidak dimiliki rekan-rekan se-band-nya, John Lennon, Ringo Starr, dan George Harrison. Dia bersyukur karena tanpa kemampuan itu pun, karya-karya The Beatles bisa berkembang dan dinikmati pecinta musik seluruh dunia.
Foto cover album The Beatles 'Abbey Road' yang termasyhur itu.
Bagaimanapun, teknik penulisan lagu demikian memang yang membuat The Beatles unik pada era di mana musisi lain hanya menyalin notasi. McCartney juga bercerita bahwa dia dan mendiang John Lennon sangat kompetitif dalam hal menciptakan lagu.
Mereka berdua berlomba-lomba menuliskan karya dan tidak mau merasa dikalahkan. Sebagai teman satu grup, keduanya juga mengakui kehebatan satu sama lain. Sambil berseloroh, McCartney mengatakan mereka baru bisa saling memuji saat agak mabuk.
Ada satu pujian mendiang Lennon yang sangat diingat McCartney, yaitu pada lagu "Here, There, and Everywhere". "Ketika lagunya selesai, John bilang itu adalah lagu yang sangat bagus dan dia menyukainya. Saya tidak bisa lebih girang lagi," ujarnya.
Hingga kini, pria yang biasa disapa Macca itu masih bermusik dan sedang sibuk menggelar tur "Freshen Up". Sebagai solois, McCartney baru merilis album ke-18 berjudul Egypt Station September silam, dikutip dari laman Global News.