REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film asal Korea Selatan Train to Busan akan dibuat versi Hollywood. Sutradara film Insidious dan dua film seri The Conjuring James Wan bekerja sama dengan penulis film The Nun Gary Dauberman akan membuat ulang film zombi Korea itu yang populer pada 2016 lalu.
Dilansir dari AceShowbiz, Kamis (27/9), New Line Cinema mendapatkan hak pembuatan ulang berbahasa Inggris Train to Busan pada Selasa (25/9) dan sedang dalam proses menyelesaikan transaksi. Setelah sebelumnya, studio lain bersaing mendapatkan hak pembuatan ulang film ini, diantaranya Universal Pictures, Paramount Pictures, Lionsgate Films, dan Screen Gems.
Wan akan berproduksi bersama pemegang saham asli Gaumont dan presiden produksi Atomic Monster dan Michael Clear. Sementara Dauberman akan menulis naskahnya. Detail lain dari pembuatan ulang saat ini belum diinformasikan lebih lanjut.
Sutradara Yeon Sang Ho mengarahkan film aslinya, dibintangi Gong Yoo, Jung Yu Mi, dan Ma Dong Seok. Film versi Hollywood juga akan bercerita tentang penumpang di kereta api dari Seoul ke Busan. Ketika virus zombi tiba-tiba pecah di Korea Selatan dan membahayakan keselamatan penumpang.
Ketika mereka berjuang untuk bertahan hidup, seorang ayah yang gila kerja dan absen berusaha melindungi putrinya dengan segala cara. Film Train to Busan menyajikan sebuah kisah emosional yang menyentuh hati para penonton.
Film ini ditayangkan perdana di Festival Film Cannes dan mendapat pujian kritis. Film box office ini juga menetapkan rekor sebagai film Korea pertama pada 2016 yang mencapai lebih dari 10 juta penonton. Berhasil meraup 93,1 juta dolar AS di seluruh dunia. Film Korea ini menjadi terlaris di Malaysia, Hong Kong, serta Singapura.
Yeon Sang Ho telah dikonfirmasi sedang dalam pengembangan sekuel film Train To Busan. Pembuatan film dijadwalkan akan dimulai pada paruh pertama tahun 2019. Akan tetapi, tidak ada aktor dalam film sebelumnya yang terikat pada proyek sekuel tersebut.
"Film ini akan mengunjungi kembali virus zombi yang sama yang terlihat di film aslinya, kecuali kali ini fokusnya akan diperluas ke seluruh semenanjung Korea," kata perwakilan direktur.