REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Labu masih sering dikonsumsi ketika Ramadhan saja sebagai makanan berbuka puasa. Padahal, manfaatnya tidak hanya terhalang di bulan-bulan tertentu saja.
Menurut ahli diet di Bagian Kardiologi & Rehabilitasi Preventif Klinik Cleveland Julia Zumpano, RD, LD, labu memilliki manfaat yang sangat baik. Makan satu porsi labu dapat memberikan 200 persen dari asupan harian yang penuh nutrisi untuk kebanyakan orang.
Kandungan vitamin A yang terdapat dalam labu bermanfaat untuk menjaga penglihatan dan menjaga sistem kekebalan tubuh. Sedangkan potassium dan antioksidan dari labu dapat membantu mencegah penyakit jantung, serta beberapa jenis kanker.
Labu juga bermanfaat untuk mengatasi kolesterol. Mengonsumsi sterol dalam biji labu dapat membantu menurunkan kolesterol LDL dan asam lemak omega 3 daapat membantu menurunkan trigliserida (lemak darah) dan tekanan darah.
Untuk menghasilkan manfaat melimpah tersebut, Zumpano memiliki saran untuk mengeolah labu. Sebaiknya, untuk memanggang labu sebagai lauk ketimbang mengolahnya menjai kolak dengan tambahan gula dan lainnya.
Labu pun bisa dibuat sebagai bubur, atau bahan pengental dalam olahan makanan. Tekstur yang kental ini bisa menjadi pengganti lemak atau karbohidrat harian, dikutip dari clevelandclinic, Senin (24/9).