REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Perempuan untuk Negeri (PUN) menggelar drama musikal berjudul Bunga Terakhir Badai dan Kasih. Langkah ini untuk mengulang sukses pagelaran drama musikal sebelumnya yaitu Badai Kasih dan Prahara Cinta Badai Kasih di tahun 2013 dan 2016 lalu.
"Drama musikal Bunga Terakhir Badai dan Kasih merupakan persembahan kolaborasi dari Yayasan Perempuan Untuk Negeri bersama para seniman dan pelaku hiburan di Indonesia,” ujar Nia Kurnia, Ketua Yayasan Perempuan Untuk Negeri saat jumpa pers di Hotel Dharmawangsa, Jakarta pada Jumat (14/9).
Drama musikal Bunga Terakhir Badai dan Kasih yang naskahnya ditulis oleh Titien Wattimena ini akan digelar tanggal 20-21 Oktober 2018 di Ciputra Arpreneur Theater, Jakarta. Drama ini merupakan kelanjutan alias sekuel dari pementasan sebelumnya akan menampilkan Miller Khan dan Yanti Airlangga sebagai pemeran utama.
Sementara Niniek L. Karim, Marini SS, Tike Priatna Aida Nurmala juga ikut berperan dalam drama ini. Sementara Widyawati yang pada kesempatan kali ini dipercaya menjadi produser juga.
Selain itu Bunga Terakhir Badai dan Kasih ini juga menggandeng musisi terkenal yakni Bebi Romeo dan dibantu Harry Goro sebagai penata musik. Drama musikal ini juga disutradarai oleh Ari Tulang dan Sidi Salih.
Bagi Widyawati yang merupakan produser di drama musikal ini mengatakan bahwa pertunjukkan ini merupakan sumbangsih perempuan terhadap bangsa dan negara. Apalagi dana hasil penjualan tiket drama musikal ini akan disumbangkan kepada korban gempa Lombok.
“Hasil penjualan tiket akan didonasikan sepenuhnya untuk membantu korban musibah bencana alam Lombok, NTB,” kata Nia.
Tiket drama musikal Bunga Terakhir Badai dan Kasih ini sudah bisa dibeli di loket.com per 14 September dengan kisaran harga Rp. 300 ribu sampai dengan Rp 2,5 juta
Ikuti Whatsapp Channel Republika
