REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film Bisikan Iblis mencoba peruntungan untuk menakuti tepat tanggal 13 September. Diarahkan oleh Hanny R Saputra, film ini mencoba memasukkan unsur drama keluarga dan persahabatan yang ingin disajikan.
Cerita bermula dengan kisah masa lalu Nany (Amanda Manopo) yang melihat kematian aneh ibunya. Peristiwa itu begitu membekas dalam ingatannya, sehingga sampai dewasa dia memiliki kebiasaan mengurung diri dalam lemari.
Namun, tiba-tiba Nany memutuskan ingin masuk sekolah asrama yang dulu ibunya pernah bersekolah di sana, Asrama Erly. Ayahnya pun tidak menolak dan mengantar anak satu-satunya itu.
Sejak menginjakkan kaki di asrama itu, Nany sudah mendapatkan pengalaman yang tidak menyenangkan dengan keberadaan makhluk dunia lain. Pengalaman menakutkan itu tapi tidak menyurutkannya untuk melanjutkan niatan menuntut ilmu.
Keputusan tersebut pun menyeretnya dalam pusaran kematian teman-teman di sekitarnya. Nany harus kembali berhadapan dengan keanehan yang dulu membuat ibunya meninggal dunia dengan cara yang begitu ganjil.
Cerita yang berangkat dari novel Ghost Dormitory karya Sucia Ramadhani ini menyuguhkan ide yang cukup unik. Membawa teka-teki untuk penonton tebak hingga akhir film. Ide yang memang sedang laris di pasar horor Indonesia.
Film horor tidak lagi menjadi ajang menakut-nakuti saja, namun ada teka-teki yang dibawa dan coba dipecahkan oleh tokoh utama. Cerita berjalan menjadi horor misteri yang penuh tanda tanya.
Konsep horor misteri ini memang membawa nuansa menegangkan semakin meningkat. Hanya saja perlu eksekusi yang tepat untuk adegan agar tidak memaksakan. Di samping itu, cerita yang kuat dan saling terikat pun penting untuk diperhatikan.
Skenario yang ditulis Farhan Noaru memiliki banyak cerita yang berlubang dan meloncat-loncat. Banyak pula adegan tidak beralasan, sehingga seakan ditempatkan hanya untuk menakuti saja, bukan mendukung cerita.