REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti menyebut anak yang tidur siang dan malam teratur menuai manfaat peningkatan konsolidasi memori otak. Tidur siang berkontribusi pada pengaturan emosi anak di usia prasekolah.
"Pengamatan umum orang tua dan guru prasekolah menyebutkan anak-anak lebih mudah marah dan pusing ketika melewatkan tidur siang," kata pakar tidur dan peneliti utama di University of Massachusetts Amherst, Rebecca Spencer, dilansir dari Science Daily, Selasa (4/9).
Spencer mengatakan hasil penelitiannya menunjukkan tidur siang penting dalam proses pembentukan emosional anak sejak dini. Mereka melibatkan 49 anak usia tiga hingga lima tahun.
Ketika memori otak anak diuji setelah tidur siang dan malam, akurasi memorinya lebih besar. Kemampuan mereka mengenal wajah saat ditunjukkan sejumlah foto sosok dan foto emosi sangat bagus.
Orang tua kemudian membawa anak mereka menjalani pemeriksaan laboratorium. Anak-anak dipasangkan topi elektroensefalografi dengan elektroda untuk merekam tahapan tidur di malam hari.
Hasilnya? Anak-anak yang disiplin tidur siang dan malam akan terbangun alami pada waktu sama di pagi hari dan menjalani rutinitasnya dengan baik.
"Mengingat pentingnya pembelajara sosio-emosional pada anak, anak disarankan tidur siang rata-rata 70 menit setiap hari," kata Spencer.