Senin 03 Mar 2025 07:28 WIB

Bolehkah Makan Gorengan Saat Buka Puasa? Ini Kata Ahli Gizi

Ketika ingin mengonsumsi gorengan, maka harus diperhatikan kebutuhan gizi lainnya.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Pedagang melayani pembeli gorengan untuk buka puasa (ilustrasi). Menurut ahli gizi, gorengan boleh saja dikonsumsi saat buka puasa asal tidak berlebihan.
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang melayani pembeli gorengan untuk buka puasa (ilustrasi). Menurut ahli gizi, gorengan boleh saja dikonsumsi saat buka puasa asal tidak berlebihan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bulan suci Ramadhan menjadi momen istimewa bagi umat Islam. Meskipun dilingkupi keberkahan, pada prosesnya beberapa orang sering kali dihadapkan dengan masalah kesehatan saat melaksanakan puasa.

Untuk mengurangi risiko gangguan kesehatan saat berpuasa, ahli gizi dari IPB University, Prof Hardinsyah, menyarankan beberapa tips berikut ini:

Baca Juga

1. Jangan konsumsi gorengan secara berlebih

Jika mengira mengonsumsi gorengan saat berbuka puasa adalah tidak sehat, jawabannya adalah kurang tepat. Menurut Prof Hardinsyah, gorengan boleh saja dikonsumsi asal tidak berlebihan.

Untuk menciptakan puasa sehat, kata Prof Hardinsyah, umat Islam perlu memperhatikan komposisi gizi dalam mengombinasikan makanan. Ketika ingin mengonsumsi gorengan, maka harus diperhatikan kebutuhan gizi lainnya, seperti protein dan karbohidrat.

“Mengonsumsi makanan dapat dikatakan sehat apabila dalam satu menu hidangan dapat memenuhi kebutuhan gizi dan memiliki kombinasi yang aman,” kata Prof Hardinsyah dalam keterangan tertulis, dikutip pada Senin (3/3/2025).

2. Kurangi makanan pedas

Saat berbuka puasa, Prof Hardinsyah, juga menyarankan untuk mengurangi konsumsi makanan dengan rasa yang ekstrem seperti makanan yang terlalu pedas. Agar terhindari dari penyakit selama Ramadhan, ia juga menekankan pentingnya mencukupi kebutuhan cairan dengan minum 2 liter air selama buka puasa hingga waktu sahur.

3. Hindari makanan yang tidak higienis atau berisiko memicu penyakit

Prof Hardinsyah juga mengingatkan umat Islam untuk menghindari makanan atau minuman yang menyebabkan risiko sakit, seperti mual, muntah, pusing, dan gangguan pencernaan. Contohnya dapat terjadi pada faktor kemasan yang tidak higienis.

4. Intensitas olahraga

Intensitas olahraga saat berpuasa juga perlu disesuaikan. Untuk sementara, kata Prof Hardinsyah, pilih olahraga yang tidak banyak menghasilkan keringat atau berisiko membuat haus dan lemas.

“Alangkah baiknya, pilihlah tempat olahraga di dalam ruangan dan kurangi olahraga yang langsung terkena paparan matahari,” kata dia.

5. Atur pola tidur

Pola tidur yang baik pada umumnya adalah 7-8 jam setiap malamnya. Saat berpuasa, waktu tidur malam akan berkurang karena terpotong dengan waktu sahur. Sebagai pengganti, Prof Hardinsyah, menyarankan untuk mengganti kekurangan tidur saat siang hari.

“Manfaat tidur siang hari ialah mengompensasi 2 sampai 4 kali lipat tidur malam. Karena itu, tidur siang beberapa menit saja dapat memenuhi pola tidur yang baik,” kata dia.

 

photo
Infografis Enam Kiat Lancar Menyusui Saat Berpuasa - (Antara)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement