REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Merasa jenuh dengan rutinitas? Jangan ragu untuk merencanakan liburan seorang diri alias solo traveling. Tidak perlu takut tak berjumpa teman, khawatir 'mati gaya', dan tidak yakin perjalanan bisa berlangsung seru.
Sebab, sejumlah pelancong berpengalaman sudah membuktikan sendiri manfaat solo traveling. Jeremy Jauncey, pendiri sekaligus CEO laman fotografi @beautifuldestinations adalah salah satu traveler yang mendukung gagasan liburan solo.
Jauncey yang kerap membagikan foto destinasi wisata indah biasa melakukan perjalanan solo sedikitnya sekali sebulan. Tidak tanggung-tanggung, satu periode perjalanan biasa berlangsung minimal sepekan yang disebut Jauncey membawa banyak hal tak terduga.
"Saya menemukan pantai tersembunyi di Filipina dan restoran keluarga yang sangat memuaskan di Yordania. Tempat-tempat yang belum terjangkau oleh situs ulasan perjalanan manapun," ungkap Jauncey, dikutip dari laman Mr Porter.
Bagi orang yang masih butuh panduan perjalanan, teknologi sudah memberikan solusinya. Ada banyak aplikasi ponsel yang dihadirkan khusus untuk para pelancong solo. Beberapa di antaranya bernama Localeur, Cool Cousin, dan SoloTraveller.
Penulis David Millar pun sepakat dengan gagasan pentingnya liburan solo. Pria yang berada di balik penyedia pakaian dan aksesoris sepeda CHPT3 itu rutin melakukan solo traveling di antara jadwal balapan dan bisnis.
Menurut dia, liburan solo bisa menjadi perjalanan yang memperkaya eksplorasi diri dan perenungan hidup. Bantuan teknologi pun disebutnya cukup untuk menjamin keamanan dan memberikan informasi tentang lokasi tujuan.
"Ini (solo traveling) adalah salah satu momen langka dalam hidup ketika kita bisa 'menepi'. Dalam kehidupan modern seperti sekarang, itu adalah hal yang sangat berharga," ujar Millar yang merupakan mantan pesepeda profesional.