Rabu 15 Aug 2018 06:32 WIB

Kurang Tidur Bisa Kacaukan Kehidupan Sosial Anda

Tubuh tidak didesain secara biologis untuk mendukung kondisi kurang tidur.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Gangguan tidur
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Gangguan tidur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesibukan yang padat terkadang membuat sebagian orang harus mengorbankan waktu tidur mereka. Padahal, kurang tidur dapat memicu timbulnya masalah kesehatan di masa mendatang. Selain itu, kurang tidur juga diketahui dapat memberi dampak buruk bagi kehidupan sosial.

Hal ini diungkapkan oleh tim peneliti dari University of California melalui jurnal Nature. Dalam jurnal tersebut, dikatakan bahwa orang-orang yang kurang tidur memiliki kencenderungan lebih besar untuk merasa kesepian. Mereka juga cenderung kurang berinteraksi dibandingkan orang-orang yang mendapatkan tidur cukup.

Tak hanya itu, orang-orang yang kurang tidur biasanya dianggap tidak menarik secara sosial oleh orang lain. Kondisi ini dapat semakin memperburuk perasaan terisolasi secara sosial yang mungkin sebelumnya sudah ada.

"Kita manusia adalah makhluk sosial. Namun kurang tidur dapat membuat kita menjadi social lepers (orang yang enggan bersosialisasi atau melakukan kontak)," jelas peneliti senior dan profesor di bidang psikologi dan neurosains Matthew Walker, seperti dilansir Independent.

Walker mengatakan semakin sedikit seseorang mendapatkan tidur, semakin sedikit keinginan dia untuk melakukan interaksi sosial. Orang-orang di sekitar pun pada akhirnya akan merasa enggan untuk menginisasi interaksi lebih dulu. Pada akhirnya, kondisi ini akan semakin memperdalam jurang isolasi sosial yang diakibatkan oleh kurang tidur.

Baca juga: Bahaya yang Mengintai dari Diet Karnivora

Jika hal ini dibiarkan, Walker mengatakan perasaan kesepian akan muncul. Perasaan kesepian itu sendiri kerap dikaitkan dengan munculnya masalah lain seperti depresi, kematian dini dan gangguan makan.

"Tanpa tidur yang cukup kita akan menjadi sosok social turn-off, dan rasa kesepian akan datang dengan cepat," terang peneliti lain Eti Ben Simon.

Walker menambahkan, ada alasan mengapa kesehatan fisik dan mental seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi kurang tidur. Alasannya adalah tubuh tidak didesain secara biologis untuk mendukung kondisi kurang tidur. Sama halnya seperti tubuh tidak didesain untuk mendukung kelaparan.

Efek merugikan dari kurang tidur ini bisa muncul bahkan hanya dengan satu hari kurang tidur. Sebaliknya dampak baik pun bisa dirasakan hanya dengan mendapatkan satu hari tidur yang cukup dan berkualitas.

"Tidur yang baik hanya satu malam akan membuat Anda merasa lebih mudah bergaul dan percaya diri secara sosial, dan lebh jauh, akan membuat orang-orang tertarik pada Anda," jelas Walker.

Dampak positif dari tidur bisa dirasakan dengan menjalani tidur yang berkualitas dan cukup. Walker mengatakan durasi tidur yang disarankan untuk merasakan manfaat ini adalah tujuh hingga sembilan jam tidur di malam hari, dilansir dari Independent.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement