REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Generasi Z, mereka yang lahir antara tahun 1997-2012, disebut termasuk kelompok yang rentan mengalami stres dan depresi. Masifnya paparan digital dan media sosial, ketidakstabilan ekonomi, hingga tingginya standar hidup menjadi beberapa faktor yang menguras psikologis gen Z.
Sebagai langkah antisipatif, Founder Health Collaborative Center (HCC), dr Ray Wagiu Basrowi, menekankan pentingnya mengenali tanda-tanda gangguan mental pada generasi Z. Berikut tiga tanda utama gangguan mental pada generasi Z yang harus diwaspadai menurut dr Ray:
1. Perubahan perilaku
Ray menjelaskan, perubahan perilaku yang signifikan dapat menjadi tanda awal stres atau depresi pada gen Z. Contohnya, mahasiswa yang biasanya bangun pukul 07.00 dan siap beraktivitas pukul 08.00, dalam beberapa hari terakhir dia baru bangun pukul 10.00 dan terlihat tidak bergairah.
Selain itu, perilaku sosial yang berubah juga menjadi perhatian. "Misalnya anak yang biasanya terbuka dan suka cerita ke orang tua, tiba-tiba jadi pendiam. Jika perubahan ini berlangsung lebih dari dua minggu, segera ajak anak berbicara atau konsultasikan ke psikolog," kata Ray saat diwawancara Republika.co.id di kawasan Kuningan, Senin (8/12/2025).