REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyeduh secangkir kopi di siang hari mungkin bukanlah sebuah pilihan utama. Terlebih lagi secangkir kopi panas untuk diminum saat terik matahari menyilaukan mata. Namun, bagaimana dengan kopi yang diseduh dengan air dingin?
Mungkin tidak banyak yang tahu, tetapi Kota Pagaralam yang terletak di Sumatera Selatan, selain merupakan kota yang indah tetapi juga penghasil biji kopi Robusta. Jenis kopi Robusta ini sangat diminati oleh warga asing karena tingkat kafeinnya tinggi.
Menurut data tambahan dari KopiDewa, kopi Robusta memiliki kandungan kafein 2,2 persen lebih banyak dari kopi Arabika. Kopi Robusta memiliki rasa yang lebih pahit. Meski begitu, kopi Robusta tetap saja memiliki penggemar tersendiri.
Dilirik dari harga, kopi Arabika tentu lebih mahal dari kopi Robusta karena kopi tersebut memiliki aroma yang lebih khas. Tetapi untuk kualitas rasa, kopi Arabika kalah dari kopi Robusta.
“Kalau kopi Robusta, wanginya kurang tetapi rasanya enak,” kata Tias Ashadi, selaku pemilik Kemuning Coffee, di Festival Kopi dan Kerajinan Nusantara, Teras Berlian Blok M Square, Senin (16/7). Tias juga mengatakan kalau perawatan kopi Robusta tidak terlalu sulit dibandingkan kopi Arabika karena kopi Arabika merupakan jenis biji kopi yang ringkih.
Meskipun tidak semua orang setuju bahwa rasa dari kopi Arabika jauh lebih nikmat dari kopi Robusta, namun apa jadinya kalau kedua kopi tersebut dicampur menjadi satu minuman kopi cold brewed? Kemuning Coffee milik Tias, selain menyediakan produk biji kopi Robusta asli dari Pagaralam, tetapi juga menyediakan minuman kopi yang diseduh dingin. Minuman kopi tersebut merupakan campuran dari 70 persen kopi Robusta dan 30 persen kopi Arabika yang keduanya didapat langsung dari kebun kopi di Pagaralam.
Satu lagi keunikannya, adalah aroma minuman wine atau anggur dari kopi tersebut. Meskipun tercium aroma wine, tetapi kopi tersebut tidak mengandung alkohol. “Kecuali kalau dicampur gula. Kafein dicampur gula akan menjadi alkohol,” kata Tias.
Tias mengatakan, kopi miliknya dapat diseduh dengan air dingin dan memiliki aroma wine yang sangat khas terjadi karena prosesnya. Pertama, campuran kopi Robusta dan kopi Arabika digiling terlebih dahulu agar menjadi bubuk. Setelah itu dilakukan fermentasi selama 30 jam, memasuki proses bottling, dan pematangan dalam suhu minus 19 derajat celcius.
Kemudian campuran kopi itu memasuki masa resting. Biasanya dalam waktu sepekan kopi akan mengeluarkan aroma wine. Jika dibiarkan tiga bulan aroma kopi akan tambah kuat menyerupai aroma wine. Pencampuran dua macam kopi itu juga memiliki sensasi mint ketika diminum.