Kamis 12 Jul 2018 07:07 WIB

Memotret Indah dengan Ponsel? Bisa...

Selain komposisi, manfaatkan fokus dan eksposur pada kamera ponsel.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Wanita memotret objek di Museum Macan yang saat ini sedang memamerkan karya seniman asal Jepang Yayoi Kusama. Karyanya didominasi oleh motif polkadot yang merupakan sebuah terapi untuk mengurangi ketakutannya akan motif tersebut.
Foto: Republika/Desy Susilawati
Wanita memotret objek di Museum Macan yang saat ini sedang memamerkan karya seniman asal Jepang Yayoi Kusama. Karyanya didominasi oleh motif polkadot yang merupakan sebuah terapi untuk mengurangi ketakutannya akan motif tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, Untuk mendapatkan hasil foto yang bagus, ternyata tidak perlu kamera profesional. Bermodalkan ponsel saja bisa. Tinggal bagaimana kemampuan orang yang memotretnya.

Tentu saja ada triknya. Bagaimana caranya? Aries Lukman, salah satu pendiri What’s Next Project dan Komunitas Fotografi iPhonesia membagi triknya.

Menurutnya, bila ingin mengambil gambar di sebuah tempat coba mengobservasi sambil menikmati lokasi dulu tempat yang dikunjungi. Bila mengunjungi museum seni maka belajar untuk menikmati dulu seninya. Jadikan karya seni sebagai pemeran utamanya.

"Coba riset kalau belum pernah ke sana. Kalau tiba-tiba ke suatu tempat apalagi galeri seni, coba nikmati galeri seni itu dulu," ujarnya.

Bagian yang harus diobservasi pertama adalah pencahayaan. Galeri dirancang untuk mempertajam hasil karya. Lihat bagaimana pencahayaannya baik atau tidak, lihat juga suasana galeri dan warna yang mendominasi galeri.

"Cahaya penting untuk dilihat karena keterbatasan ponsel adalah pencahayaan. Kalau cahaya terbatas, hati-hati ambil gambar di ponsel," ujarnya.

Cahaya dari lampu harus diperhatikan. Selain itu cahaya dari luar, misalnya dari kaca besar atau jendela. Cahaya akan memberi warna-warna alami dan bayangan yang menarik.

Baca juga: Perhatikan Posisi Leher Saat Melihat Ponsel

Selain cahaya, yang harus diobservasi yang kedua adalah arsitektur. Untuk museum seni, seni bersatu dengan galeri dan orang di sana. Anda bisa melihatnya dari atas ke bawah juga interiornya seperti apa. Apa yang menarik itu diperhatikan.

Yang ketiga observasi karya seni harus tetap jadi pemeran utama. Bagajmana caranya mengapresiasi seni tersebut dengan cara mengambil gambar yang baik. "Karya seni fokus utama orangnya kecil saja," sarannya.

Hal penting lainnya interaksi karya seni dengan pengunjung seperti apa. Contoh foto menarik adalah saat anak-anak memiliki rasa ingin tahu mengenai seni. Bisa jadi foto yang baik saat anak memperhatikan karya seni.

Selain itu, pemilik ponsel harus mengoptimalkan gawainya. "Mau pakai kamera bagus tidak ada artinya kalau tidak perhatikan komposisi atau angle," tambahnya.

Selain komposisi, gunakan fokus dan eksposur pada kamera. Kesalahan orang pada umumnya adalah terlalu nyaman menggunakan settingan otomatis. Padahal dengan sedikit sentuhan di fokus bisa mendapatkan hasil berbeda.

Jika ingin tambah baik hasilnya gunakan wide lens atau lensa tambahan. Selain itu itu post process juga penting dengan menggunakan aplikasi edit gambar.

Aris mengatakan sebelum mengambil gambar sebaiknya menentukan apa yang ingin diceritakan dari foto. Mengapa ambil foto tersebut, apa yang ingin diceritakan dan kebutuhan foto untuk apa.

Menurutnya tidak perlu mengabadikan momen dengan semua tokoh menghadap kamera. Bisa dengan kegiatan natural misalnya saat memperhatikan seni di dinding atau lainnya. Untuk menambah hasil yang bagus, bisa tentukan busana yang mau dipakai untuk foto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement