REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musik jazz kian mendapat tempat di Tanah Air. Setelah masyarakat mengenal sejumlah festival jazz ikonik seperti Java Jazz, Jazz Gunung Bromo, dan Prambanan Jazz, kini PT KAI tak mau ketinggalan. Dengan menghadirkan acara bertajuk Argo Muria Festival with Andien, PT KAI mencoba menggaet perhatian para pecinta musik ini.
Dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa (3/7), VP Pemasaran Angkutan Penumpang PT KAI (Persero) Agus Dwinanto Budiadji menjelaskan alasan yang mendasari digelarnya festival pada 14 Juli mendatang di obyek wisata Lawang Sewu, Semarang. "Sebelum ada festival jazz di Lawang Sewu, PT KAI sudah lebih dulu punya acara Jazzy on Station yang digelar di beberapa stasiun besar seperti Gambir dan Tawang. Karena animo masyarakat cukup baik, maka kami memunculkan ide Argo Muria Festival," ungkap Bobi, sapaan akrab Dwinanto Budiadji.
Pemilihan nama Argo Muria pun bukan tanpa alasan. Argo Muria adalah kereta api yang melayani perjalanan dari Jakarta ke Semarang dan sebaliknya. Nama Argo Muria diambil dari filosofi gunung untuk 'Argo' sekaligus brand image layanan kereta eksekutif. Sedangkan Muria diambil dari nama gunung yang terletak di utara Kota Kudus.
Pemilihan Lawang Sewu sebagai lokasi Argo Muria Festival with Andien lantaran gedung ini menyimpan cerita sejarah panjang Kota Semarang. Gedung ini merupakan saksi bisu dari peristiwa Pertempuran 5 Hari di Semarang pada Oktober 1945.
Festival yang menampilkan Andien sebagai puncak acara ini terbuka untuk masyarakat umum. Mereka dapat menyaksikan gelaran jazz dari siang hingga malam hanya dengan membayar tiket masuk ke Lawang Sewu. "Andien dipilih sebagai bintang utama karena belum lama ini ia merilis album berjudul Metamorfosa. Judul tersebut sejalan dengan PT KAI yang kini sedang bermetamorfosa agar bisa memberikan layanan yang lebih baik kepada para penumpang," jelas Bobi.