REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Andien Aisyah atau akrab disapa Andien kini tengah menjalani kewirausahaan sosial bernama Setali Indonesia yang bergerak dalam bidang fesyen. Saat ditemui dalam acara bincang-bincang bersama di Jakarta, Kamis (24/8/2023), Andien mengatakan bisnisnya tersebut sudah dijalankan sejak tahun 2018. Awalnya, Setali Indonesia merupakan sebuah yayasan yang akhirnya berubah menjadi kewirausahaan sosial di bidang fesyen dan keberlanjutan lingkungan.
“Ada banyak banyak sekali usaha yang dilakukan, salah satunya upcycle (mengolah kembali pakaian-pakaian yang sudah tidak terpakai menjadi barang baru),” kata Andien.
Sebagai industri penyumbang limbah kedua terbesar di dunia, industri fesyen cepat membuat semakin banyak orang yang menggunakan produk fesyen secara berlebihan. Alhasil, limbah fesyen yang dihasilkan akan semakin menumpuk dan menyebabkan permasalahan lingkungan yang cukup mengkhawatirkan.
Andien pun merasa bertanggung jawab terhadap upaya pengurangan limbah fesyen, khususnya di Indonesia. Sebagai figur publik, pakaian menjadi salah satu sorotan penting pada setiap penampilannya.
Namun, acap kali orang-orang berpikir untuk menggunakan pakaian atau produk fesyen yang sama dengan figur publik tersebut sehingga memicu timbulnya perilaku konsumtif yang berlebihan. Oleh sebab itu, Andien ingin mengajak masyarakat untuk lebih perhatian terhadap lingkungan dengan cara mengurangi konsumsi barang, salah satunya produk fesyen.
“Kegiatan upcycle ini juga dilakukan untuk menciptakan sirkulasi ekonomi, memberdayakan tukang permak keliling,” kata Andien.
Kewirausahaan sosial yang diusungnya tidak hanya berfokus pada pengurangan limbah fesyen, melainkan juga untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan penghasilan. Sejak pandemi kemarin, Andien turut memberdayakan tukang jahit serta buruh garmen yang sempat mengalami penurunan pemasukan karena sulitnya mencari pelanggan.
Andien juga bermitra bersama beberapa perusahaan dan komunitas untuk menggerakkan kembali perilaku berkelanjutan serta membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di bidang fesyen. Dia pun aktif melakukan pelatihan kepada komunitas-komunitas di Indonesia untuk memperpanjang rantai kebaikan bersama.
“Kita berupaya sebisa mungkin supaya bahan-bahan itu (sisa pembuatan pakaian) tidak secepat itu sampai ke landfill (tempat pembuangan sampah),” kata Andien.