Kamis 28 Jun 2018 08:55 WIB

Kulari ke Pantai, Konflik Dua Sepupu Beda Karakter

Panorama Indonesia memanjakan mata sekaligus mengundang kekaguman.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Indira Rezkisari
Produser Mira Lesmana dan sutradara Riri Riza kembali menghadirkan film anak berjudul Kulari ke Pantai.
Foto: dok. Miles Films
Produser Mira Lesmana dan sutradara Riri Riza kembali menghadirkan film anak berjudul Kulari ke Pantai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim liburan anak sekolah telah tiba. Layar bioskop pun diramaikan dengan aneka film anak-anak dan keluarga. Momen ini tak disia-siakan Miles Films untuk menghadirkan film anak-anak berjudul Kulari ke Pantai. Dengan format film perjalanan yang menghibur, Kulari ke Pantai menampilkan nilai-nilai positif tentang toleransi, persahabatan, dan keluarga.

Produser Mira Lesmana dan sutradara Riri Riza kali ini mendapuk dua pemain cilik baru yaitu Maisha Kanna yang berperan sebagai Sam dan Lil'li Latisha sebagai Happy. Para aktris dan aktor papan atas seperti Marsha Timothy (Uci/Ibu Sam), Ibnu Jamil (Irfan/Ayah Sam), Lukman Sardi (Arya/Ayah Happy), dan Karina Suwandi (Kirana/Ibu Happy) ikut ambil bagian dalam film ini.

Kulari ke Pantai berkisah tentang dua sepupu, Sam dan Happy yang sangat berbeda karakter. Sam adalah anak yang tinggal bersama orang tuanya di tepi pantai di Rote. Ia dibesarkan di tengah alam, gemar berpetualang, dan tutur katanya ceplas-ceplos. Di sisi lain, Happy yang tinggal di Jakarta adalah representasi anak-anak masa kini yang tak bisa lepas dari gawai, media sosial, dan suka berbicara menggunakan bahasa Inggris.

Akibat ulah Happy yang merendahkan Sam dengan menyebut sepupunya sebagai anak kampung, ibu Happy meminta putrinya itu untuk ikut dalam perjalanan Sam dan Uci ke Banyuwangi. Sang ibu berharap Happy bisa lebih mengenal dan menghargai sepupunya lebih baik.

Sejak di awal film, penonton sudah disuguhi pemandangan indah berupa deburan ombak di Pantai Nembrala yang berada di Rote. Pembuka tersebut seolah menjadi penanda film drama komedi ini akan memanjakan mata penonton dengan panorama Indonesia yang mengundang decak kagum.

Tebakan itu terbukti karena tim produksi Kulari ke Pantai melakukan pengambilan gambar di sejumlah destinasi wisata ikonik Tanah Air. Sebut saja Desa Limasan dan Pantai Watukarung di Pacitan, Penanjakan dan Lautan Pasir di Gunung Bromo, serta G-Land di Banyuwangi. Bukan tidak mungkin tempat-tempat tersebut akan makin terangkat pamornya sebagaimana Miles mengangkat popularitas Boscha lewat Petualangan Sherina atau Gereja Ayam di film AADC 2.

Selain menghadirkan dialog yang menampilkan perdebatan antara Sam dan Happy, Kulari ke Pantai juga disisipi humor-humor segar. Hadirnya dialog kocak tersebut tak lepas dari campur tangan Arie Kriting di jajaran penulis naskah. Bersama dengan Riri Riza, Mira Lesmana, dan Gina S. Noer, Arie dengan pas menyajikan humor yang tak hanya bisa dicerna orang dewasa namun juga dipahami anak-anak. Naskah lawakan Arie dieksekusi dengan baik oleh Suku Dani, pria berdarah Kanada yang lahir dan besar di Papua. Di film ini Dani berperan sebagai kawan baik Sam dan ibunya.

Terlepas dari itu semua, film Kulari ke Pantai seolah menyampaikan kritikan terhadap gaya hidup anak-anak zaman sekarang. Hal itu tercermin dari sosok Happy. "Hei adik, ngomong bahasa Inggris nanti saja kalau di Amerika sana. Kita ini di Indonesia jadi bicara bahasa Indonesia saja," sindir Dani ketika tahu Happy sehari-hari selalu berbahasa Inggris.

Kritikan juga muncul ketika ada kelompok tari yang beranggotakan gadis-gadis berwisata ke Bromo. Fotografer memprotes keinginan mereka yang hanya terus-terusan berswafoto. "Kalau begini keindahan alamnya tidak kelihatan, yang kelihatan muka semua. Untuk apa jauh-jauh ke Bromo," demikian kira-kira protes yang muncul.

Kendati demikian, Mira Lesmana menampik anggapan bahwa film ini mengkritik anak-anak. "Kita tidak bermaksud mengkritik anak-anak, semua tergantung cara pandangnya. Film ini sebenarnya bisa menjadi kritik bagi pola asuh orang tua zaman sekarang," kata Mira.

Penulis naskah yang lain, Gina S. Noer, menyatakan Kulari ke Pantai sedang memotret kehidupan anak-anak dari kacamata anak-anak. "Kita ingin anak-anak melihat dirinya sendiri di film ini," ujar Gina. Kulari ke Pantai dijadwalkan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 28 Juni 2018.



Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement